Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Bursa China dan Bursa Future Metals Kembali Koreksi
shareIcon

Bursa China dan Bursa Future Metals Kembali Koreksi

9 Oct 2024, 9:23 AM·Waktu baca: 2 menit
shareIcon
Kategori
Bursa China dan Bursa Future Metals Kembali Koreksi

Perdagangan bursa China pada 9 Oktober 2024 kembali ditutup merah akibat ekspektasi investor yang terlalu tinggi terhadap stimulus dari pemerintah china. Selain itu, bursa future metals juga kembali terkoreksi. Simak berita berikut!

Bursa China kembali ditutup merah pada hari Rabu, 9 Oktober 2024, dimana indeks Shanghai turun 6.6% dan Hong Kong turun 1.5%.

Untuk indeks lainnya seperti bursa saham Eropa dibuka datar, dimana Indeks CAC 40 Prancis naik 0.2% menjadi 7.538,08, dan DAX Jerman sedikit berubah pada 19,070.69. FTSE 100 Inggris naik 0.5% menjadi 8,227.54.

Selanjutnya, bursa saham USA seperti S & P 500 future turun 0.23%, Dow Jones Industrial Average turun 0.23% dan Nasdaq future turun 0.29%.

Kenapa Bursa China terkoreksi?

Sebelumnya, pemerintah China telah mengeluarkan stimulus jumbo untuk menyelamatkan perekonomian negaranya. Namun, investor menganggap stimulus tersebut tidak cukup untuk memperbaiki ekonomi yang sudah rusak secara struktural dan meminta adanya stimulus jumbo tambahan. Namun, permintaan dan ekspektasi investor sudah terlalu tinggi, dimana stimulus tambahan yang diberikan pemerintah China dianggap tidak memberikan "Bazooka Effect" yang menyebabkan investor melakukan sell-off saham-saham China. 

Selain itu, paket stimulus juga dianggap tidak cukup untuk mendongkrak ekonomi china ke level 5%, bahkan IMF hanya memproyeksikan kenaikan ekonomi sebesar 4.5% di tahun 2025.

Lalu apa dampaknya terhadap bursa metals?

Dampaknya tidak hanya terasa pada Indeks sahamnya saja, tapi industri metals juga terkena dampaknya karena ekspektasi demand yang dianggap akan "BOOM" kedepannya terlihat batal. Sebagai informasi, China merupakan salah satu konsumen logam dasar terbesar didunia dan dengan adanya perbaikan ekonomi, diharapkan harga metals akan naik. 

Misalnya seperti perdagangan metals di bursa LME, dimana aluminium turun 0.9% menjadi USD2,548.5, level terendah sejak 26 September 2024. Nikel melemah 0.5% jadi USD17,695 per ton, timbal (lead) juga turun 1.1% ke posisi USD2,081, seng (zinc) menyusut 1.1% ke level USD3,057 dan harga timah turun sebesar 0.5% menjadi USD32,705.

Selain itu, bursa future Shanghai untuk metals juga terkoreksi, dimana harga aluminium turun 0.9% menjadi 20,500 yuan per ton, nikel melemah 0.3% jadi 135,080 yuan, seng ambles 2.1% menjadi 25,040 yuan, timbal melemah 1.3% ke posisi 16,745 yuan, sementara timah anjlok 1.5% jadi 264,280 yuan.

Investasi dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang insight
Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1