Ethereum adalah blockchain open-source dan terdesentralisasi yang mendukung smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApps). Berbeda dengan Bitcoin, Ethereum berfungsi sebagai platform Web3 untuk DeFi, NFT, dan DAO. Aset utamanya, Ether (ETH), dipakai untuk gas fee, staking, dan investasi. Intinya, Ethereum = Blockchain + Smart Contract + Ether (ETH).
Apa Keunggulan Ethereum?
- Ekosistem terbesar: Ethereum memiliki paling banyak developer, proyek DeFi, NFT, dan dApps.
- Smart contract & fleksibel: Siapapun bisa membangun aplikasi terdesentralisasi.
- Keamanan tinggi: Ribuan validator dan stabil sejak 2015.
- Adopsi luas: Digunakan perusahaan besar dan hadir ETF ETH.
- Proof of Stake: Sejak 2022, konsumsi energi turun >99%.
Apa Kekurangan Ethereum?
- Biaya transaksi tinggi, terutama saat jaringan padat.
- Skalabilitas terbatas, kecepatan transaksi masih jadi tantangan.
- Banyak pesaing baru menawarkan kecepatan dan biaya lebih baik.
- Penggunaan dApps, staking, dan wallet cukup rumit untuk pemula.
- Risiko regulasi tinggi, ETH bisa diklasifikasikan sebagai sekuritas di beberapa negara.
Berapa harga ETH pertama kali?
Saat ICO tahun 2015, harga ETH hanya sekitar $0.75 per koin. Kini nilainya sudah melonjak ribuan kali lipat.
Tidak seperti Bitcoin yang supply-nya terbatas 21 juta, Ethereum tidak memiliki batas maksimal supply. Namun, sejak mekanisme EIP-1559 diterapkan, sebagian ETH dibakar (burned) setiap transaksi sehingga jumlah beredar bisa lebih terkendali.
- 2015 – Peluncuran Ethereum Mainnet : Ethereum resmi dirilis dengan token Ether (ETH).
- 2017 – ICO Boom : Ribuan proyek crypto lahir memakai ERC-20. Harga ETH naik dari ~$8 ke >$700.
- 2020 – DeFi BooM : Ekosistem DeFi seperti Uniswap, Aave, Compound tumbuh pesat. TVL miliaran dolar.
- 2021 – NFT Hype : Ethereum jadi pusat NFT, dengan koleksi seperti CryptoPunks & Bored Ape Yacht Club.
- 2022 – The Merge : Ethereum pindah dari PoW ke PoS, konsumsi energi turun 99,95%.
- 2024 – Spot ETH ETF Disetujui : AS menyetujui ETF Ethereum pertama, meningkatkan legitimasi dan akses institusi.
- 2024 – Dencun Upgrade : Ethereum meluncurkan upgrade Dencun dengan proto-danksharding (EIP-4844).
- 2025 - Pectra Upgrade : Untuk meningkatkan skalabilitas, keamanan, dan efisiensi jaringan Ethereum secara keseluruhan mulai dari Peningkatan Efisiensi Staking (EIP-7251), Abstraksi Akun (EIP-7702), sampai Efisiensi Data (EIP-7691).
- Smart Contract & dApps: Pengembang membuat aplikasi dan kontrak pintar tanpa perantara.
- Tokenisasi Aset: Mendukung token ERC-20, ERC-721, dan aset dunia nyata.
- Infrastruktur DeFi: Dasar layanan keuangan terdesentralisasi (lending, staking, DEX, yield farming).
- DAO: Organisasi komunitas dengan voting berbasis token.
- Interoperabilitas & Layer 2: Solusi (Optimism, Arbitrum, zkSync) mempercepat dan menghubungkan transaksi antar blockchain.
Ethereum memakai blockchain, buku besar digital terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi. Transaksi diverifikasi dan ditambahkan ke blok baru.
- Struktur blok → berisi transaksi, waktu, dan hash unik yang menghubungkan ke blok sebelumnya.
- Proses transaksi → transaksi masuk ke mempool, dipilih validator, diverifikasi, lalu dimasukkan ke blok.
- Node jaringan → ribuan node global menyimpan salinan blockchain demi keamanan dan transparansi.
- Hashing & kriptografi → memastikan data transaksi tetap asli dan aman.
Sejak The Merge September 2022, Ethereum beralih dari Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS) yang lebih hemat energi (>99,9% lebih efisien).
Konsensus Proof-of-Stake (PoS)
- Pemilihan Validator → Validator dipilih acak setelah staking minimal 32 ETH atau lewat pool.
- Pembuatan Blok & Attestation → Validator terpilih membuat blok, lainnya mengonfirmasi. Mayoritas setuju, blok masuk blockchain.
- Reward & Penalti → Validator jujur dapat ETH & gas fee, yang curang bisa kena penalti seperti slashing.
- Finalitas dengan Gasper → Ethereum pakai Gasper untuk finalisasi blok.
Ethereum mata uang apa?
Ethereum sendiri adalah nama platform blockchain, sedangkan mata uang digitalnya bernama Ether (ETH). Jadi, ETH adalah token asli yang digunakan dalam ekosistem Ethereum.
Bagi pemula, berikut langkah paling praktis untuk memulai membeli ETH
- Pilih aplikasi trading crypto legal – gunakan aplikasi terpercaya yang sudah teregulasi OJK dan Bappebti. Serta memiliki sertifikat ISO (ISO/IEC 27001) untuk memastikan proteksi data dari exchange crypto.
- Daftar & verifikasi akun (KYC) – unggah KTP/paspor, lakukan selfie, lalu tunggu verifikasi.
- Pengenalan & edukasi trading crypto – sebelum benar-benar masuk ke pasar, pelajari istilah dasar seperti wallet, spot trading, dan leverage. Manfaatkan materi edukasi di Pluang seperti artikel, panduan, dan webinar agar lebih siap.
- Deposit dana – Setelah akun diverifikasi, langkah berikutnya adalah melakukan deposit. Umumnya tersedia beberapa metode, seperti transfer bank lokal, e-wallet, atau virtual account, dengan nominal yang bisa disesuaikan mulai dari Rp 10 ribu.
- Pilih Aset Crypto – memilih aset Ethereum (ETH).
- Analisis Pasar Sebelum Trading - Lihat tren harga, berita terbaru, atau indikator teknikal.
- Terapkan Manajemen Risiko - Tentukan stop loss, target profit, dan jangan pakai seluruh modal.
- Mulai Trading (Buy/Sell) & Pantau Posisi - Lakukan eksekusi order dan cek portofolio secara berkala.
- Tujuan Utama
- Bitcoin (BTC): Diciptakan (2009) sebagai mata uang digital pertama untuk menyimpan dan mengirim nilai tanpa perantara (bank/pemerintah). Fokus utama: store of value dan sistem pembayaran peer-to-peer.
- Ethereum (ETH): Diluncurkan 2015, bukan hanya mata uang digital, tapi juga platform smart contract. ETH dipakai sebagai “bahan bakar” (gas) untuk menjalankan aplikasi terdesentralisasi (DeFi, NFT, DAO, dll).
- Fungsi Blockchain
- BTC: Blockchain-nya hanya mencatat transaksi keuangan (kirim/terima BTC).
- ETH: Blockchain bisa mengeksekusi program (smart contract) → lebih fleksibel untuk berbagai aplikasi.
- Mekanisme & Teknologi
- BTC: Total suplai terbatas 21 juta koin, konsensus awalnya Proof of Work (PoW).
- ETH: Tidak memiliki batas suplai ketat, sekarang memakai Proof of Stake (PoS) yang lebih hemat energi.
- Nilai & Penggunaan
- BTC: Lebih dipandang sebagai “emas digital” atau aset lindung nilai.
- ETH: Dipakai sebagai utility token untuk membayar gas fee, staking validator, serta aset investasi.
Apa Kasus Penggunaan Ethereum dalam Kehidupan Nyata?
- DeFi: Seperti Uniswap, memungkinkan trading & pinjam-meminjam tanpa bank.
- NFT: Seperti OpenSea, digunakan untuk seni digital, koleksi, dan item game di Ethereum.
- Stablecoin: Contoh USDC & DAI, untuk transaksi harian dan penghubung fiat-crypto.
- DAO: Komunitas digital yang dikelola transparan melalui voting token tanpa otoritas pusat.
- Upgrade Pectra (2025) - Ethereum akan meningkatkan efisiensi dan staking lewat upgrade Pectra.
- Proyeksi Harga - Standard Chartered memprediksi harga ETH bisa mencapai USD 7.500 di 2025 dan USD 25.000 di 2028 karena adopsi yang meningkat.
- Adopsi Institusional - Institusi besar makin banyak mengadopsi Ethereum lewat ETF ETH dan integrasi Web3.
Trading ETH pakai aplikasi apa?
Pluang adalah aplikasi crypto terbaik di Indonesia yang telah teregulasi dan memperoleh rating 4,8 di Google Play Store. Selain aset crypto dan derivatif seperti crypto futures, Pluang juga menyediakan akses ke saham Amerika, ETF, options, emas, hingga reksa dana. Biaya kompetitif, fitur pro, dan konten edukasi komprehensif membantu pengguna mempersiapkan diri sebelum terjun ke pasar.
Kesimpulan
Ethereum adalah blockchain yang menjadi fondasi smart contract, dApps, dan ekosistem Web3 seperti DeFi, NFT, dan tokenisasi aset. Dengan fleksibilitas dan komunitas pengembang yang kuat, Ethereum menjadi inovasi besar di dunia crypto. Bagi pemula, memahami dasarnya penting sebelum berinvestasi. Dengan edukasi dan manajemen risiko yang tepat, kamu bisa menjelajahinya lebih percaya diri. Pluang, aplikasi resmi yang diawasi OJK dan Bappebti, membantu kamu mulai berinvestasi Ethereum dengan aman dan mudah.