Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Didorong Stimulus AS, Harga Emas Siap Unjuk Gigi Tahun Ini

Didorong Stimulus AS, Harga Emas Siap Unjuk Gigi Tahun Ini

1 Feb 2021, 9:51 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Didorong Stimulus AS, Harga Emas Siap Unjuk Gigi Tahun Ini

Harga emas menutup minggu kemarin dengan membukukan kenaikan pertama di tahun 2021. Meski harga emas dapat dikatakan masih lunglai untuk memulai tahun ini, namun beberapa pengamat pasar komoditas melakukan prediksi bahwa tren ini akan segera berbalik arah.

Kinerja Harga Emas Sepekan Terakhir

Harga emas berjangka naik pada hari Jumat, membukukan kenaikan pertama dalam tujuh sesi terakhir. Meningkatnya spekulasi di pasar saham AS juga telah membantu meningkatkan permintaan logam safe-haven ini.

Kendati demikian, harga emas pada akhir Januari harus ditutup lebih rendah dibanding Desember lalu.

Harga emas berjangka April GCJ21, contohnya, hanya naik US$9,10, atau 0,5% menjadi $1,850.30 per ons pada pekan lalu. Pertumbuhan ini lebih rendah dibanding 2,4% pada 31 Desember lalu, menurut data FactSet.

Menguatnya dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS sejak akhir tahun lalu ditengarai menjadi penyebab melemahnya emas sepanjang Januari.

Stimulus AS Cerahkan Prediksi Permintaan dan Harga Emas

Terlepas dari kinerja ekonomi AS pada tahun 2020 dan dampak pandemi di seluruh dunia, permintaan emas di tahun lalu nyatanya memang turun ke level terendah sejak 2009, menurut World Gold Council.

“Pandemi virus corona dengan dampaknya yang luas adalah faktor pendorong di balik melemahnya permintaan konsumen sepanjang tahun 2020. Puncaknya adalah penurunan permintaan tahunan sebesar 14% menjadi 3.759,6 triliun, pertama kalinya permintaan emas turun di bawah turun di bawah 4.000 trlliun sejak 2009,” kata organisasi berbasis London ini.

Namun, paket stimulus fiskal yang dumumkan pemerintah AS pada bulan lalu diharapkan mampu mendorong permintaan dan harga emas. Ini lantaran langkah-langkah stimulus fiskal dan moneter yang agresif, bersama dengan pergeseran menuju aset berisiko, dapat membebani nilai tukar dolar AS.

Karena emas dinilai dalam denominasi greenback, maka ada prediksi bahwa pelemahan dolar akan membuat harga emas lebih murah di mata pembeli asing. Makanya, investor emas kini getol mencari petunjuk mengenai kelanjutan paket stimulus tersebut dan langkah-langkah perbaikan ekonomi AS lainnya untuk mengekang dampak COVID-19.

Mengapa AS Butuh Stimulus?

Hingga saat ini, pemerintah AS masih memberi lampu hijau untuk penggelontoran stimulus jumbo senilai US$1,9 triliun tersebut. Hal itu ditegaskan oleh penasihat ekonomi gedung putih Brian Deese pada Kamis (28/1) lalu yang mengatakan bahwa krisis ekonomi lanjutan akan mempersulit warga AS jika pemerintah “tidak melakukan tindakan cepat”.

Di hari yang sama, penasihat ekonomi dan direktur departemen penelitian Dana Moneter Internasional (IMF) Gita Gopinath menyebut bahwa pengeluaran fiskal diperlukan untuk membatasi dampak negatif pandemi COVID-19 terhadap kegiatan ekonomi.

“Karena krisis ini, maka diperlukan pengeluaran fiskal,” jelas dia. “Meski peningkatan belanja fiskal, bersamaan dengan jatuhnya output, telah menaikkan tingkat utang ke rekor tertinggi di banyak negara,”

Dampak Stimulus Terhadap Prediksi Harga Emas

Peter Grosskopf, kepala eksekutif kantor manajemen investasi global Sprott, menyebut bahwa harga emas masih akan tertahan dalam jangka pendek akibat rebound yang terjadi di nilai dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Namun, di jangka menengah, ia meyakini sikap pelaku pasar akan bergantung pada stimulus pemerintah ASdan pencetakan uang yang lebih banyak daripada sebelumnya.

Oleh karenanya, Grosskopf menaksir harga emas tahun ini bisa menembus level US$2.000 per ons. Bahkan, bukan tidak mungkin prediksi harga emas di pertengahan tahun bisa mencapai level tertingginya gara-gara efek stimulus fiskal tersebut.

“Ada ekspektasi bahwa Presiden AS Joe Biden dan Menteri Keuangan Janet Yellen akan mendukung retorika mereka dan memberikan stimulus secara bertahap. Hal ini tentunya bagus untuk emas dalam jangka pendek dan panjang,” jelas dia.

Sebelumnya, Yellen memohon kepada Senat untuk menyetujui stimulus tersebut dan “berbuat lebih” ketika memberikan testimoni di hadapan Komite Keuangan Senat bulan lalu. Ia mengatakan, hal paling cerdas yang bisa dilakukan saat ini adalah “bertindak besar” untuk membantu warga AS yang sedang berjuang di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Ervina Salim

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar