Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Harga Bitcoin Lagi Pingsan, Saatnya Pindah ke Emas?

Harga Bitcoin Lagi Pingsan, Saatnya Pindah ke Emas?

27 Apr 2021, 9:54 AM·Waktu baca: 5 menit
Kategori
Harga Bitcoin Lagi Pingsan, Saatnya Pindah ke Emas?

Emas vs Bitcoin, mana yang menjadi unggulan? Pertanyaan ini semakin kencang beredar di para pelaku pasar setelah melihat harga Bitcoin yang babak belur di akhir pekan lalu dengan menyentuh titik US$48.000 per keping. Sementara itu, di sisi lain, harga emas terlihat kian berkilau di waktu yang sama, dengan hampir menyentuh titik US$1.800 per ons.

Melihat hal tersebut, pandangan pragmatis kebanyakan orang pastinya akan langsung mencari cara untuk tetap mendapatkan cuan. Tentunya, lewat instrumen investasi emas.

Namun, beberapa analis berpandangan berbeda dengan menyebut bahwa Bitcoin masih berada dalam pasar bullish jangka panjang.

Meski demikian, mereka yang terlanjur bucin terhadap Bitcoin harus menghadapi koreksi dan riak-riak harga dalam jangka pendek. Dan apakah hal tersebut bisa menjadi justifikasi bahwa mereka harus berganti haluan ke emas?

Emas vs Bitcoin: Serupa, Namun Tak Sama

Belakangan ini, emas maupun aset kripto seringkali terlihat berkompetisi merebut hati pada investor dengan gula-gula cuan yang ditawarkan. Namun, apa alasan kedua aset ini kerap diperbandingkan? Alasan sederhananya adalah keduanya didapuk sebagai aset lindung nilai yang cukup mumpuni.

Sejak dulu, emas memang dikenal sebagai aset pelindung nilai paling paripurna mengingat kandungan logam mulia di dalamnya. Logam mulia ini memang dikenal tak bisa berkarat dan tidak bereaksi ketika terpapar unsur kimia lainnya. Sehingga, nilainya dari masa ke masa akan tetap sama, dan cocok dijadikan investor sebagai alat pelindung kekayaan dari gerusan inflasi.

Namun, seiring perkembangan zaman, muncullah Bitcoin. Berbeda dengan emas, raja aset kripto ini didapuk sebagai aset lindung nilai karena volatilitas harganya tidak berkorelasi dengan situasi makroekonomi. Makanya, tak heran jika kini investor kerap menyandingkan Bitcoin dengan emas.

Selain itu, Wall Street sudah menetapkan emas maupun Bitcoin sebagai investasi alternatif. Kemudian, kemiripan lain yang terjadi antara emas dan raja aset kripto ini adalah jumlah stoknya yang sama-sama terbatas.

Ya, emas merupakan barang tambang yang suatu saat akan habis. Namun, begitu pula dengan BTC yang hanya memiliki 21 juta keping dan akan selesai ditambang pada tahun 2140 mendatang.

Baca juga: Mending Investasi Emas atau Bitcoin? Simak Saran 10 Pakar Investasi Ini!

Emas vs Bitcoin: Saatnya Berubah Haluan ke Emas?

Jika iman kamu berinvestasi Bitcoin mulai goyah, mungkin tidak ada salahnya kamu mengobati “sakit hatimu” dengan mulai menggenggam emas. Selain punya karakteristik melindungi nilai kekayaanmu, ternyata harga emas diprediksi akan bernasib mujur dalam jangka pendek. Apa alasannya?

 

1. Harga Emas Dipercaya Bisa Menembus US$1.900 per Ons

Di tengah anjloknya harga Bitcoin yang pada jumat lalu terjun bebas lebih dari 9%, harga emas justru diprediksi oleh beberapa analis mampu menembus angka US$1.900 per ons.

Ahli Strategi Pasar LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss menjelaskan, jika grafik harga Bitcoin terus melandai, maka bukan tidak mungkin emas akan mendapatkan banyak pendukung dan akhirnya akan menarik minat sebagian besar investor Bitcoin,

Nah, menurutnya, harga Bitcoin yang sempat menyentuh level US$48.000 perlu diawasi lebih seksama. Sebab, harga Bitcoin bisa saja kembali turun dan diperdagangkan di level US$43.000. Padahal, aset kripto belum pernah menyentuh level dibawah US$45.000 sejak bulan Februari lalu.

 

2. Pajak Capital Gain Biden Dongkrak Harga Emas

Kemudian, harga emas juga kemungkinan akan masih terus berkilau menimbang rencana kenaikan pajak capital gain yang diumumkan Presiden AS Joe Biden baru-baru ini.

Di dalam proposalnya, Biden menyebut bahwa pajak yang dikutip atas capital gain, baik dari investasi baik itu saham, obligasi dan juga instrumen investasi lainnya, akan naik dari 20% menuju 39,6%. Dengan rencana tarif pajak yang tinggi, bukan tidak mungkin investor lagi-lagi akan memburu aset safe haven.

Pakar Logam Mulia Gainesville Coins, Everet Millman menambahkan ketika struktur pajak kurang menguntungkan bagi para investor yang punya banyak modal dalam bentuk dolar AS, maka tempat yang akan dijadikan sarana untuk menabung uangnya adalah emas.

Kondisi sekarang memang akan membuat emas berjaya. Betapa tidak, denga harga emas yang sudah di tutup di angka US$1.765 per ons, semakin mendekatkan harganya ke angka psikologis US$1.800 per ons.

Namun, kenaikan harga emas di masa depan melalui transmisi permintaan bukan hanya dari motif safe haven saja. Sebab, kebijakan pajak tersebut juga diprediksi membuat dolar AS melemah, dan mengerek harga emas ke depannya. Lho, kok bisa?

Perlu diketahui bahwa ketika kenaikan tarif pajak capital gain diberlakukan, maka investor enggan masuk ke pasar ekuitas dan aset kripto. Menurunnya animo investor tersebut juga akan berimbas ke aliran dana masuk (inflow) ke instrumen-instrumen tersebut. Alhasil, jika inflow meredup, maka nilai dolar AS juga makin tenggelam.

Nah, nilai dolar AS yang melemah tentu bikin harga emas menjadi relatif lebih murah bagi investor yang jarang bertransaksi menggunakan denominasi mata uang tersebut. Sehingga, investor akan memborong emas, dan kemudian harganya terdongkrak. Jadi, harga emas menuju posisi US$2.000 bisa jadi akan terjadi.

Bukan Emas vs Bitcoin, tapi Emas dan Bitcoin!

Jika dilihat, memang seakan terdapat kompetisi cuan antara Bitcoin dan emas. Namun analis di Bank of New York Mellon (BNY) mengatakan bahwa sebenarnya Bitcoin dan logam mulia saling melengkapi satu sama lain.

Sebagai contoh, baik emas dan Bitcoin adalah sama-sama aset pelindung nilai. Di satu sisi emas bisa melindungi nilai kekayaan dari gerusan inflasi. Namun, Bitcoin juga bisa melindungi nilai kekayaan seseorang dari turunnya nilai intrinsik uang fiat antar tahun. Sehingga, sikap yang bijak tentu adalah melakukan diversifikasi atas keduanya. Adapun porsi diversifikasi yang ideal bisa dibaca dalam artikel di bawah ini.

Baca juga: Ingin Diversifikasi Bitcoin dan Emas? Simak Komposisi Idealnya di Sini!

Nah, strategi investasi barusan bisa kamu praktikkan di Pluang, lho! Sebab, kamu bisa berinvestasi emas dan Bitcoin sekaligus di Pluang demi bisa dapat cuan maksimal!

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Kitco

Ditulis oleh
channel logo

Adi Putro

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar