Pluang Plus

Siapapun kamu dan apapun impianmu, saatnya#BukaPluangmu

Pluang+

Blog

Tentang Kami

Inovasi dan kemudahan adalah misi kami, lihat kisahnya di sini!

FAQ

Temukan semua jawaban tentang berinvestasi di Pluang

Kontak Kami

Kami dengan senang hati menjawab pertanyaanmu. Hubungi kami!

Karir

Bergabunglah dengan tim kami!

telegram
telegram
  • facebook_logo
  • instagram_logo
  • twitter_logo
  • youtube_logo
  • telelgram_logo
  • linkedin_logo
  • tiktok_logo
app_logo
Pluang Plus

Siapapun kamu dan apapun impianmu, saatnya#BukaPluangmu

BlogIcon
Blog
Berita & AnalisisAkademiEventKamusTips & Trik InvestasiPromo
bookmark
Bookmark
Bagikan
Berita Terpopuler 27 Mei 2023

Waktu baca: 3 menit

View

0

Berita Terpopuler 27 Mei 2023

Berikut lima berita terpopuler untuk semua artikel pada 27 Mei 2023.

1. Harga Emas Langsung K.O Dihantam 2 Pukulan dari Amerika (Sumber: CNBC Indonesia)

Harga emas spot telah jatuh ke titik terendahnya sejak Maret karena dua faktor di Amerika Serikat: optimisme seputar penyelesaian krisis batas utang AS dan proyeksi hawkish Federal Reserve. Kedua faktor tersebut mempengaruhi emas pada saat yang sama, dengan potensi penyelesaian krisis utang menghilangkan risiko ekonomi AS yang signifikan. Sementara itu, data ekonomi terbaru di AS menunjukkan bahwa inflasi masih persisten dan data ekonomi yang menguntungkan dapat menjadi alasan untuk kenaikan suku bunga di masa depan. Saat ini, pasar memperkirakan 50-50% apakah The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada awal Juni, dengan pemangkasan kebijakan mungkin dilakukan pada September.

2. Bye Batu Bara.. Ini "Harta Karun" Baru Indika (Sumber: CNBC Indonesia)

Perusahaan energi Indonesia, PT Indika Energy Tbk, telah mengatakan bahwa mereka berencana untuk secara bertahap keluar dari bisnis batu bara dan akan fokus pada pertambangan mineral seperti emas dan bauksit, serta energi hijau. Direktur INDY dan Kepala Investasi Grup, Purbaja Pantja mengatakan bahwa perusahaan telah menjalin kemitraan dengan PT Masmindo Dwi Area untuk pertambangan emas, sementara untuk pertambangan bauksit, INDY akan fokus di Ngabang, Landak, Kalimantan Barat, dalam bentuk usaha patungan dengan Mekko Mining. Perusahaan juga berencana untuk mengurangi penggunaan batu bara dengan mengembangkan serbuk kayu untuk biomassa dan pendapatan offset karbon.

3. Dolar menguat didorong kekhawatiran risiko gagal bayar AS, data kuat (Sumber: Antara News)

Dolar AS telah naik terhadap mata uang utama, tetapi ada kekhawatiran tentang kemungkinan default utang AS jika para pembuat kebijakan gagal sepakat untuk meningkatkan atau menunda batas utang. Para pembuat kebijakan telah meninggalkan Washington tanpa kesepakatan, tetapi hanya terpaut $70 miliar dari total $1 triliun. Fitch telah memperingatkan bahwa kegagalan mencapai kesepakatan akan menjadi sinyal negatif bagi tata kelola dan kemauan AS untuk memenuhi komitmennya, yang akan mempengaruhi peringkat 'AAA'-nya.

4. Lewat Sini, Jack Ma 'Jajan' Saham Bank Neo 2,88 Juta Lembar (Sumber: CNBC Indonesia)

PT Akulaku Silvrr Indonesia, sebuah perusahaan fintech yang didukung oleh Jack Ma, telah meningkatkan kepemilikannya atas PT Bank Neo Commerce Tbk. dengan membeli 2.889.200 saham atau 0,03%. Perusahaan sebelumnya memiliki 27,05% saham Bank Neo dan dengan transaksi ini, kepemilikannya meningkat menjadi 27,08%. Akulaku telah beberapa kali meningkatkan kepemilikannya atas saham Bank Neo dan telah membeli 39,6 juta saham selama bulan ini saja. PT Akulaku Silvrr Indonesia adalah bagian dari Akulaku Group, yang menyediakan layanan e-commerce dan keuangan digital di Asia Tenggara, dan didanai oleh Ant Financial, sebuah perusahaan yang berafiliasi dengan Jack Ma.

5. Wakil Presiden Argentina sebut IMF hambat pertumbuhan negaranya (Sumber: Antara News)

Wakil Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner telah mengkritik Dana Moneter Internasional (IMF), menyatakan bahwa program yang disepakati antara keduanya membawa dampak negatif bagi ekonomi negara tersebut. Fernandez de Kirchner mengatakan bahwa hutang tersebut tidak mungkin dapat dilunasi dan jika negara tidak mengembangkan rencana pertumbuhan dan industrialisasinya sendiri, maka akan menjadi tidak mungkin untuk melunasinya. Koalisi pemerintah sedang berusaha memperkuat dukungan dari IMF serta memajukan pembayaran sebelum pemilu Oktober. Fernandez de Kirchner menilai kesepakatan awal dengan IMF sebagai "memalukan" dan "penipuan" serta mengatakan program IMF tidak memungkinkan negara untuk mendistribusikan kekayaan. Pemerintah menginginkan pembayaran yang lebih cepat dan target ekonomi yang lebih mudah.


Disclaimer: Konten berikut ditulis dan dikurasi secara otomatis menggunakan teknologi AI.

Bagikan
Tags

Apakah artikel ini bermanfaat?

Artikel Terkait