Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Berita Terpopuler 26 Mei 2023

Berita Terpopuler 26 Mei 2023

26 May 2023, 12:06 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Berita Terpopuler 26 Mei 2023

Berikut lima berita terpopuler untuk semua artikel pada 26 Mei 2023.

1. Harga Emas Makin Tenggelam Karena Amerika Beda Arah (Sumber: CNBC Indonesia)

Harga emas di pasar spot turun sebesar 0,89% menjadi US$1.957,01 per ons Troy pada tanggal 23 Mei, yang merupakan yang terendah sejak 27 Maret, karena sikap yang tidak pasti dari Federal Reserve terkait suku bunga. Menurut notulen dari pertemuan bulan Mei, para pejabat dibagi antara mereka yang ingin kenaikan bertahap dan mereka yang ingin menaikkan suku bunga secara agresif. The Fed lebih memilih untuk mempertimbangkan data baru sebelum memutuskan apakah akan menaikkan suku bunga lebih lanjut. Harga emas juga dipengaruhi oleh kekhawatiran atas negosiasi plafon utang AS yang menunggu persetujuan pada 1 Juni.

2. Drama Plafon Utang AS Berlanjut, Wall Street Dibuka Merah (Sumber: CNBC Indonesia)

Pasar saham Amerika Serikat dibuka lemah pada hari Rabu karena negosiasi terus berlanjut mengenai batas plafon utang AS, dengan potensi default AS semakin dekat. Indeks Dow Jones turun 0,37%, S&P 500 turun 0,50%, dan Nasdaq terjun 0,44%. Negosiator dari kedua belah pihak, Presiden Joe Biden dan Speaker DPR Kevin McCarthy, diharapkan akan bertemu lagi. Jika pejabat Washington menaikkan batas hutang, pasar masih dapat mengalami tekanan, mengurangi likuiditas secara keseluruhan di pasar modal. Investor juga menunggu rilis notulen pertemuan FOMC Federal Reserve bulan ini, sementara musim pelaporan keuangan Perseroan AS kuartal 1 2023 masih berlangsung.

3. Lewat Sini, Jack Ma 'Jajan' Saham Bank Neo 2,88 Juta Lembar (Sumber: CNBC Indonesia)

Perusahaan fintech PT Akulaku telah membeli 0,03% dari PT Bank Neo Commerce, menurut agen sekuritas Indonesia PT Ficomindo Buana Registrar. Saham tersebut membawa bisnis keuangan digital yang didukung oleh Jack Ma dari Alibaba ke 27,08% dari penerbit bank. Akulaku, yang menargetkan pasar tumbuh yang kurang terlayani, membeli 39,6 juta saham di Bank Neo selama sembilan transaksi selama bulan Mei. Pada November 2021, PT Gozco Capital menyetujui Akulaku sebagai pengendali BNC, memberikan pengaruh lebih lanjut di pasar Indonesia.

4. Dolar AS menguat didorong pelarian ke mata uang yang dianggap aman (Sumber: Antara News)

Pada tanggal 24 Mei 2023, dolar Amerika Serikat menguat terhadap mata uang utama karena investor menjadi kurang berani mengambil risiko karena kekhawatiran tentang negosiasi batas utang AS. Indeks dolar naik 0,38% menjadi 103,8847 pada akhir perdagangan. Peningkatan permintaan terhadap dolar AS ini juga disebabkan oleh penurunan pasar saham global. Selain itu, pejabat Federal Reserve memiliki pandangan yang berbeda tentang suku bunga, di mana beberapa menganjurkan kenaikan dan yang lain mengharapkan penurunan.

5. Moody's: Perubahan negosiasi utang AS dapat dorong perubahan peringkat (Sumber: Antara News)

Moody's telah memberikan peringkat "Aaa" dengan outlook stabil kepada pemerintah AS, yang menunjukkan bahwa mereka mengharapkan pemerintah terus membayar hutang tepat waktu. Namun, agensi tersebut memperingatkan bahwa pernyataan publik dari anggota Kongres selama negosiasi batas hutang bisa mengakibatkan perubahan dalam penilaian Moody's terhadap outlook kredit AS. Moody's mengatakan investor menggunakan peringkat kredit sebagai ukuran saat mempertimbangkan profil risiko pemerintah dan perusahaan. Penurunan potensial dalam peringkat pemerintah AS dapat memengaruhi harga sekuritas utang pemerintah senilai triliunan dolar. Moody's memprediksi bahwa para legislator pada akhirnya akan mencapai kesepakatan untuk meningkatkan batas hutang tetapi siap menghadapi negosiasi yang panjang. Jika negara melewatkan pembayaran hutang, Moody's akan menurunkan peringkat pemerintah sebesar satu level, bahkan dalam kasus default jangka pendek.


Disclaimer: Konten berikut ditulis dan dikurasi secara otomatis menggunakan teknologi AI.

Ditulis oleh
channel logo

MachineBot

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar