Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Berita Terpopuler 25 Mei 2023

Berita Terpopuler 25 Mei 2023

25 May 2023, 12:07 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Berita Terpopuler 25 Mei 2023

Berikut lima berita terpopuler untuk semua artikel pada 25 Mei 2023.

1. Naik Turunnya Harga Emas Tergantung Sinyal-Sinyal Ini..... (Sumber: CNBC Indonesia)

Harga emas tidak stabil karena pelaku pasar menunggu rilisnya pidato Federal Open Market Committee. Meskipun emas menguntungkan dari ketidakpastian, terutama seputar krisis plafon utang AS, namun telah melemah karena harapan yang berubah seputar kebijakan Federal Reserve AS. Pasar tidak yakin dengan kebijakan masa depan Fed dan menunggu pidato FOMC untuk memberikan sinyal yang lebih jelas. Dalam jangka pendek, analis mengharapkan emas bergerak netral.

2. Dolar naik di awal sesi Asia, kecemasan pagu utang tekan selera risiko (Sumber: Antara News)

Dolar Amerika Serikat menguat pada perdagangan Asia awal dan tetap dekat dengan level tertinggi dua bulan karena permintaan tempat berlindung yang kuat di tengah negosiasi untuk menaikkan batas utang AS yang masih berlangsung. Percakapan antara Gedung Putih dan Republikan berakhir pada hari Selasa tanpa tanda-tanda kemajuan, menyebabkan investor menghindari investasi yang berisiko. Indeks dolar, yang mengukur nilai tukar mata uang terhadap enam saingannya, mencapai 103,51, sedikit di bawah puncak dua bulan sebelumnya di 103,65 yang disentuh kemarin. Selain itu, retorika yang keras dari pejabat Federal Reserve telah mendukung dolar, dengan para pedagang mengantisipasi suku bunga yang tinggi akan tetap berlangsung lama. Investor akan mendapatkan petunjuk lebih lanjut dari hasil pertemuan The Fed pada menitnya, yang akan dirilis pada waktu setempat hari Rabu.

3. Analis prediksi pelemahan rupiah hanya sementara (Sumber: Antara News)

Rupiah saat ini sedang melemah terhadap dolar AS, namun ini hanya bersifat sementara dan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kekhawatiran di Amerika Serikat. Kebijakan pemerintah Indonesia sudah cukup akomodatif dan inflasi mendekati target, dengan catatan cadangan devisa yang semakin meningkat. Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS di pasar interbank di Jakarta melemah sebesar 0,20 persen atau 30 poin menjadi Rp14.905 per dolar AS. Rupiah diprediksi masih berada dalam kisaran Rp14.850-Rp14.950 per dolar AS.

4. AS cenderung perpanjang pagu utang jangka pendek di tengah kebuntuan (Sumber: Antara News)

Seorang pakar dari Universitas Georgetown telah memprediksi bahwa AS kemungkinan akan memiliki perpanjangan batas hutang jangka pendek karena kurangnya kesepakatan bipartisan. David A. Super, seorang profesor hukum dan ekonomi di Pusat Hukum Universitas Georgetown, mengatakan bahwa mungkin akan ada kesepakatan untuk memperpanjang batas hutang AS selama sekitar dua bulan, dengan negosiasi yang berlanjut sepanjang musim panas. Namun, Super juga memperingatkan bahwa kedua belah pihak tidak mungkin mencapai kesepakatan karena pandangan mereka yang berbeda mengenai pengurangan defisit dan pemotongan pajak. Dia menambahkan bahwa jika tidak ada kesepakatan yang tercapai, Presiden AS Joe Biden dapat meminta Amandemen ke-14 Konstitusi AS dan menyatakan batas hutang tidak konstitusional. Super memperingatkan bahwa situasi ini berpotensi mengganggu ketenangan pasar keuangan dalam jangka pendek dan bahkan mengancam pekerjaan.

5. Dolar menguat di tengah ketidakpastian negosiasi plafon utang AS (Sumber: Antara News)

Dolar Amerika Serikat tetap kuat terhadap mata uang utama lainnya karena ada kekurangan kemajuan dalam pembicaraan untuk menaikkan batas hutang Amerika Serikat, yang menyebabkan berkurangnya selera investor untuk risiko. Masalah batas hutang yang belum terselesaikan tetap menjadi dukungan besar bagi dolar Amerika Serikat. Pembicaraan antara perwakilan Presiden Joe Biden dan anggota Kongres Republik pada Selasa lalu berakhir tanpa tanda-tanda kemajuan ketika batas waktu untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah semakin dekat. Meskipun keterlambatan dalam mencapai kesepakatan membuat para pedagang gugup, sebagian besar peserta pasar masih mengharapkan ada kesepakatan. Dolar Amerika Serikat lebih tinggi terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya, dengan euro turun menjadi US$ 1,0775, poundsterling Inggris turun menjadi US$ 1,2417, dan dolar Amerika Serikat naik menjadi 138,5240 yen Jepang.


Disclaimer: Konten berikut ditulis dan dikurasi secara otomatis menggunakan teknologi AI.

Ditulis oleh
channel logo

MachineBot

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar