Pluang Plus

Siapapun kamu dan apapun impianmu, saatnya#BukaPluangmu

Pluang+

Blog

Tentang Kami

Inovasi dan kemudahan adalah misi kami, lihat kisahnya di sini!

FAQ

Temukan semua jawaban tentang berinvestasi di Pluang

Kontak Kami

Kami dengan senang hati menjawab pertanyaanmu. Hubungi kami!

Karir

Bergabunglah dengan tim kami!

telegram
telegram
  • facebook_logo
  • instagram_logo
  • twitter_logo
  • youtube_logo
  • telelgram_logo
  • linkedin_logo
  • tiktok_logo
app_logo
Pluang Plus

Siapapun kamu dan apapun impianmu, saatnya#BukaPluangmu

BlogIcon
Blog
Berita & AnalisisAkademiEventKamusTips & Trik InvestasiPromo
bookmark
Bookmark
Bagikan
Berita Terpopuler 10 Mei 2023

Waktu baca: 3 menit

View

0

Berita Terpopuler 10 Mei 2023

Berikut lima berita terpopuler untuk semua artikel pada 10 Mei 2023.

1. Koin Kripto Ini Terbang 237% Seminggu, Bitcoin Malah Anjlok (Sumber: CNBC Indonesia)

Meskipun koreksi di pasar kripto secara keseluruhan, koin meme PEPE telah melihat kenaikan mingguan ratusan persentase poin. Koin meme, sebagai aset kripto dengan niat kurang serius, memiliki pengikut fanatik karena karakteristik lucu mereka. Bitcoin dan Ethereum telah mengalami penurunan lebih dari 2,5%, dengan pasar masih berada di zona merah. Namun, koin meme sedang mencapai puncaknya, dengan DOGE dan SHIB memiliki kapitalisasi pasar tertinggi. Lonjakan harga koin PEPE sebesar 237% dalam seminggu terakhir dianggap sebagai sentimen positif untuk reli pasar yang akan datang.

2. Borong 62 Ton Emas, China Langsung Untung Rp 8 Triliun (Sumber: CNBC Indonesia)

Bank pusat China, Bank Rakyat China (PBoC), membeli 62 ton emas pada November dan Desember 2020, memanfaatkan kenaikan harga di pasar yang mencapai rekor tertinggi sebesar US$2,072 per ons troy. PBoC mendapatkan keuntungan sekitar US$558 juta dari pembelian emasnya ketika harga mencapai rekor tertinggi. Bank sentral di seluruh dunia membeli 1.136 ton emas pada tahun 2022, yang merupakan rekor sejarah. Salah satu pemicu pembelian emas ini adalah diversifikasi aset selain dari obligasi AS (Treasury) dan dollar AS, karena masalah geopolitik, volatilitas yang tinggi, dan ketidakpastian dalam ekonomi.

3. Harga Emas Masih Labil Kayak ABG, Ada Harapan Naik Gak Ya? (Sumber: CNBC Indonesia)

Harga emas sangat berubah-ubah karena investor dan pedagang menunggu data penting yang akan dirilis minggu ini, termasuk inflasi AS untuk bulan April dan klaim pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 6 Mei. Data Non-farm payroll pekan lalu melebihi ekspektasi pasar, menimbulkan kekhawatiran bahwa inflasi mungkin tidak turun sesuai dengan keinginan bank sentral AS, The Federal Reserve, dan bahwa kebijakan pivot mungkin menjadi lebih jauh. Pemain pasar sekarang bertaruh bahwa The Fed akan menahan suku bunga pada bulan Juni, dengan permintaan emas meningkat jika terjadi krisis perbankan.

4. Rupiah melemah seiring perubahan ekspektasi pasar terhadap bunga Fed (Sumber: Antara News)

Rupiah Indonesia melemah terhadap Dolar AS karena data ketenagakerjaan AS yang membaik, menyebabkan perubahan pada harapan pasar. Rupiah ditutup turun sebesar 0,21% di Rp14.742 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya. Analis menghubungkan hal ini dengan penguatan dolar AS terhadap Rupiah. Ketidakpastian bank sentral Federal Reserve untuk tetap mempertahankan suku bunga rendah dan penurunan cadangan devisa Indonesia pada April menekan Rupiah karena permintaan dolar AS yang tinggi dengan pasokan terbatas. Pasar mengantisipasi rilis data ekonomi penting lainnya seperti angka inflasi.

5. Harga Emas Rekor, Kok Saham Tambang Emas Sandiaga ARB Lagi? (Sumber: CNBC Indonesia)

Saham perusahaan pertambangan emas yang dimiliki oleh Grup Saratoga, yaitu PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), turun sebesar 6,93% menjadi Rp3.360 pada awal perdagangan pada tanggal 8 Mei, dan menyentuh auto reject yang lebih rendah (ARB) kembali. Perusahaan sebelumnya turun sebesar 6,96% pada sesi perdagangan sebelumnya. Sementara itu, investor asing terus mengumpulkan saham MDKA selama seminggu dengan pembelian bersih asing sebesar Rp7,2 miliar. PT Merdeka Battery Materials, anak perusahaan MDKA, berencana untuk mengembangkan pabrik HPAL pertamanya dengan kapasitas 120.000 ton nikel per tahun. Sentimen negatif terhadap nikel, termasuk rencana pemotongan pajak pemerintah, telah menekan harga saham produsen nikel meskipun Indonesia fokus pada industri pengolahan sumber daya alam.


Disclaimer: Konten berikut ditulis dan dikurasi secara otomatis menggunakan teknologi AI.

Bagikan
Tags

Apakah artikel ini bermanfaat?

Artikel Terkait