Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Berita Terpopuler 21 Maret 2023

Berita Terpopuler 21 Maret 2023

21 Mar 2023, 11:05 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Berita Terpopuler 21 Maret 2023

Berikut lima berita terpopuler untuk semua artikel pada 21 Maret 2023.

1. Astaga! Segini Ruginya RI Tiap Tahun Gegara Visa dan Mastercard (Sumber: CNBC Indonesia)

Menurut penelitian CNBC Indonesia, bank-bank di Indonesia membayar sekitar $2 miliar setiap tahunnya kepada penyedia internasional seperti Visa dan MasterCard untuk layanan kartu kredit. Biaya-biaya ini mempengaruhi neraca pembayaran negara dan juga menempatkan negara pada risiko dari intimidasi oleh negara-negara lain, kata Presiden Joko Widodo. Bank Indonesia berencana untuk menerbitkan kartu kredit domestik pada bulan April mendatang, tindakan ini akan mengurangi ketergantungan negara pada penyedia utama internasional.

2. Doktor Kiamat Sebut Kini Saatnya Beli Emas, Banyak Zombie! (Sumber: CNBC Indonesia)

Kebangkrutan dua bank di Amerika Serikat, Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank, telah menimbulkan pendapat yang berbeda di antara analis, ekonom, dan pelaku pasar tentang apakah itu akan menyebabkan krisis perbankan meluas atau tidak. Ekonom Nouriel Roubini, yang juga dikenal sebagai "Dr Doom," yang memprediksi krisis keuangan global pada tahun 2008, sekarang memprediksi inflasi di AS akan tetap berada di sekitar 6%, jauh dari target 2% Federal Reserve AS. Roubini menyarankan investor untuk melepaskan saham dan obligasi dan menginvestasikan aset yang memiliki perlindungan inflasi, seperti emas, karena tingginya tingkat hutang pemerintah dan perusahaan yang dapat memicu krisis yang parah. Kebangkrutan SVB dan Signature Bank telah mulai membuktikan prediksi Dr Doom, sementara Credit Suisse saat ini mengalami kekacauan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan telah memperingatkan tentang efek domino dari kebangkrutan bank di AS.

3. Awas! Pesta Pora Emas Terancam Bubar Karena The Fed (Sumber: CNBC Indonesia)

Emas akan menghadapi minggu yang vital, dengan Federal Reserve Amerika Serikat mengadakan pertemuan pada 21-22 Maret, yang akan mempengaruhi apakah emas akan menikmati masa depan yang lancar atau penuh tantangan. Para analis memprediksi bahwa jika The Fed menaikkan suku bunga hanya sebesar 25 basis poin, harga emas bisa melonjak. Namun, jika The Fed terus agresif dan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, emas bisa menghadapi penurunan. Dalam satu tahun terakhir, harga emas umumnya turun saat The Fed mengadakan pertemuan dan menaikkan suku bunga karena ini akan mendorong permintaan dan kekuatan dolar AS, yang akan membuat emas menjadi kurang terjangkau.

4. Breaking News! Harga Emas Tembus Level US$2.000 (Sumber: CNBC Indonesia)

Harga emas mencapai rekor baru $ 2.007,69 per ons Troy pada 20 Maret, naik 1% sejak hari perdagangan sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya emas mencapai $ 2.000 sejak 8 Maret 2022, dan harga terus meningkat sejak minggu lalu. Kenaikan terbaru disebabkan oleh krisis perbankan di Eropa dan Amerika Serikat, serta data inflasi yang melonggar. Pasar optimis bahwa Bank Federal Reserve AS tidak akan agresif, yang akan mendukung harga emas secara berkelanjutan.

5. Wow! Malaysia Hingga China Sudah Tinggalkan Visa dan Mastercard (Sumber: CNBC Indonesia)

Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan layanan kartu kredit domestik pada April 2023 untuk menawarkan lebih banyak opsi bagi penerbit kartu kredit di Indonesia. Layanan ini akan mirip dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dan akan mengakhiri ketergantungan negara pada layanan principal asing, seperti Visa dan Mastercard. Negara-negara di sekitar Indonesia, termasuk China dan Jepang, sudah memiliki layanan kartu kredit domestik serupa. Adanya layanan kartu kredit domestik di negara lain akan mengurangi biaya, sehingga dengan diluncurkannya layanan domestik, biaya transaksi juga akan lebih murah di Indonesia.


Disclaimer: Konten berikut ditulis dan dikurasi secara otomatis menggunakan teknologi AI.

Ditulis oleh
channel logo

MachineBot

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar