Siapapun kamu dan apapun impianmu, saatnya#BukaPluangmu
Pluang+
Blog
Inovasi dan kemudahan adalah misi kami, lihat kisahnya di sini!
Temukan semua jawaban tentang berinvestasi di Pluang
Kami dengan senang hati menjawab pertanyaanmu. Hubungi kami!
Bergabunglah dengan tim kami!
Siapapun kamu dan apapun impianmu, saatnya#BukaPluangmu
Waktu baca: 3 menit
0
Berikut lima berita terpopuler untuk semua artikel pada 16 Maret 2023.
1. Analisis Harga Bitcoin Usai Data CPI Amerika Serikat Rilis! (Sumber: Coinvestasi)
Harga Bitcoin naik setelah rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) Departemen Tenaga Kerja AS untuk Februari 2023, yang menunjukkan penurunan dari 6,4% menjadi 6%. Namun, harga tersebut mengalami koreksi pada hari Rabu, diperdagangkan pada $24.927 dengan kenaikan 2,28% dalam 24 jam terakhir. Departemen Tenaga Kerja menggunakan CPI sebagai indikator untuk inflasi, yang memengaruhi kebijakan moneter. Inflasi dan harga aset berisiko seperti mata uang kripto terkait karena bank sentral mengadopsi kebijakan moneter yang ketat atau kontraktif untuk mengendalikan inflasi. Harga Bitcoin tidak hanya dipengaruhi oleh inflasi atau faktor ekonomi lainnya, tetapi juga permintaan pasar, sentimen investor, dan kebijakan regulasi.
2. Capek Terbang ke Langit. Emas Kembali Mendarat di Bumi (Sumber: CNBC Indonesia)
Harga emas turun sebesar 0,58% menjadi $1.902,12 per ons troy pada hari Selasa, mengakhiri periode empat hari kenaikan yang melihat kenaikan sebesar 5,5%. Kenaikan pada hari Senin adalah yang tertinggi sejak November 2022 ketika nilainya naik sebesar 2,84%. Kenaikan harga merespons kekhawatiran terhadap krisis yang mempengaruhi Silicon Valley Bank dan Signature Bank. Meskipun ada sedikit kenaikan harga pada hari Rabu, analis mengatakan bahwa harga emas bisa menguat jika krisis perbankan memburuk, tetapi juga mencatat bahwa penurunan inflasi AS dan potensi pelemahan Federal Reserve AS juga dapat menguntungkan emas.
3. Industri Kripto Pusing, Bank Paling Bersahabat Kolaps (Sumber: CNBC Indonesia)
Beberapa bank yang bersahabat dengan industri cryptocurrency, termasuk Silvergate Capital, Signature Bank, dan Silicon Valley Bank (SVB), mengalami kebangkrutan, menyebabkan ketidakstabilan di pasar stablecoin. Pemerintah federal telah melakukan intervensi untuk memberikan dukungan bagi para penabung di dua bank tersebut dan menjamin semua deposito. Namun, hal ini telah menunjukkan kerentanan stablecoin dalam situasi keuangan yang tidak biasa, menyebabkan nilai stablecoin turun di bawah nilai tetapnya. Penutupan jaringan pertukaran Silvergate dan Signet dari Signet akan menimbulkan masalah bagi bitcoin dan likuiditas crypto secara keseluruhan. Bank-bank baru diperlukan, dan banyak orang dalam industri ini beralih ke Mercury dan Axos, dua bank lain yang melayani startup.
4. Baru Hijau Sehari, Wall Street Jeblok Lagi (Sumber: CNBC Indonesia)
Setelah singkat membaik pada hari sebelumnya, Wall Street kembali merosot, dengan indeks Dow Jones turun 1,33%, indeks Nasdaq jatuh 0,92%, dan S&P 500 melemah 1,24%. Penurunan tersebut dipicu oleh kepanikan investor yang kembali muncul, terutama di sektor perbankan setelah saham Credit Suisse anjlok 26% karena meningkatnya premi risiko investasi atau swap default kredit (CDS). Selain itu, pasar memiliki sentimen positif dari AS dengan inflasi yang mereda, Indeks Harga Produsen (PPI), dan penjualan ritel pada Februari; namun, keadaan ekonomi AS yang semakin buruk mungkin akan mendorong bank sentral AS, Federal Reserve, untuk mengurangi kebijakan moneter.
5. Ekonom sebut Indonesia bisa diuntungkan penutupan SVB (Sumber: Antara News)
Ekonom Senior di Indef, Aviliani, berbicara di Fortune Indonesia Summit tentang bagaimana Indonesia dapat mengambil manfaat dari krisis keuangan di negara lain. Dia percaya bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia sudah baik dan perlu dipertahankan. Implementasi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan 2023 akan memperkuat stabilitas sistem keuangan, dan mempertahankan persepsi publik sangat penting untuk mencegah dampak pada ekonomi secara keseluruhan. Konsumsi dan investasi yang seimbang juga dapat mencegah krisis ekonomi.
Disclaimer: Konten berikut ditulis dan dikurasi secara otomatis menggunakan teknologi AI.
Apakah artikel ini bermanfaat?