Cari berita, blog, atau artikel
Berikut lima berita terpopuler untuk semua artikel pada 12 Maret 2023.
1. Huru-Hara di Amerika Terbangkan Emas ke Tertinggi 4 Bulan (Sumber: CNBC Indonesia)
Harga emas fluktuatif minggu ini karena sentimen positif dan negatif dari Amerika Serikat. Harga emas turun setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell membuat pernyataan hawkish pada hari Selasa, yang membuat dolar AS melonjak. Namun, pasar emas berbalik arah pada Kamis dan Jumat setelah data ketenagakerjaan AS memburuk dan krisis melanda Silicon Valley Bank, sehingga harga emas melonjak sebesar 2,99% pada hari-hari itu. Pada penutupan perdagangan Jumat, emas dihargai US$1.867,79 per ons troy, harga tertinggi dalam satu bulan terakhir. Harga emas naik 0,69% dalam seminggu dan sekarang menguat selama dua minggu berturut-turut.
2. Pemilik Emas Sambut Gembira Kabar Buruk dari AS, Kok Bisa? (Sumber: CNBC Indonesia)
Harga emas naik karena peningkatan klaim pengangguran di Amerika Serikat, dengan harga emas ditutup pada $1.830,89 per ons troy pada hari Kamis dan meningkat sebesar 0,95%. Harga emas juga terus meningkat pada Jumat pagi. Peningkatan emas disebabkan oleh data klaim pengangguran AS, dengan peningkatan pengangguran memberi kesempatan bagi Federal Reserve AS untuk mengencangkan kebijakan moneter. Namun, pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga acuan lebih tinggi dan untuk jangka waktu yang lebih lama jika inflasi tetap tinggi menyebabkan harga emas merosot sebesar 1,81% pada hari Selasa.
3. Dolar turun, data pekerjaan AS indikasikan kenaikan bunga lebih lambat (Sumber: Antara News)
Dolar Amerika Serikat melemah setelah pertumbuhan gaji yang lebih lambat pada bulan Februari, dengan kemungkinan tekanan inflasi yang lebih rendah mengurangi daya tarik mata uang tersebut. Ekonomi AS menambah pekerjaan dengan cepat, tetapi pertumbuhan upah yang lebih lambat dan tingkat pengangguran yang meningkat telah mendorong beberapa pasar keuangan untuk mempertimbangkan kembali harapan kenaikan suku bunga 50 basis poin ketika para pembuat kebijakan Federal Reserve bertemu dalam dua minggu. Dolar jatuh terhadap semua mata uang utama, tetapi tetap datar terhadap dolar Kanada. Indeks dolar turun 0,618%.
4. Silicon Valley Bank Kolaps, USDC Ambles! (Sumber: Coinvestasi)
Silicon Valley Bank, bank swasta terbesar ke-16 di Amerika Serikat, telah mengalami kegagalan setelah menderita kerugian hingga $1,8 miliar. Regulator di California menutup bank pada Jumat, dengan saham SVB turun 60% pada hari sebelumnya. Silicon Valley Bank juga mempengaruhi penerbit stablecoin Circle, karena perusahaan menyimpan sebagian cadangan mereka di SVB. Stablecoin USDC telah keluar dari ikatan dengan dolar AS, turun lebih dari 10% dalam 24 jam terakhir. Binance dan Coinbase telah sementara menghentikan konversi USDC di bursa mereka. Penyebab kegagalan SVB telah dikaitkan dengan kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga untuk menahan inflasi.
5. Huru-Hara Amerika, Nilai Kripto Lenyap Rp1.000 Triliun Sehari (Sumber: CNBC Indonesia)
Pasar kripto mengalami kerugian signifikan sebesar $70 miliar dalam 24 jam terakhir akibat guncangan pasar keuangan AS yang disebabkan oleh kesaksian hawkish Chairman Federal Reserve AS, Jerome Powell. Komitmen The Fed untuk melawan inflasi dan keinginan untuk menaikkan suku bunga membuat tekanan pada nilai aset kripto. Keruntuhan Silvergate Capital, pemberi pinjaman utama di industri kripto, dan kejatuhan Silicon Valley Bank (SVB) juga turut menyumbang pada penurunan. Dengan banyak perusahaan kripto memiliki deposit di SVB, krisis di bank dengan cepat menyebar pada aset kripto, termasuk Bitcoin yang turun 8% pada hari Jumat.
Disclaimer: Konten berikut ditulis dan dikurasi secara otomatis menggunakan teknologi AI.
Bagikan artikel ini
Apakah artikel ini berguna untukmu?