Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Devaluasi
shareIcon

Devaluasi

0  dilihat·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
devaluasi adalah

Devaluasi adalah tindakan untuk menurunkan nilai mata uang dengan sengaja terhadap uang luar negeri atau emas. Yuk, simak di sini untuk lebih jelasnya!

Apa Itu Devaluasi?

Devaluasi adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki ekonomi negara dengan sengaja menurunkan nilai tukar mata uangnya dengan mata uang asing.

Dalam jangka pendek, devaluasi menyebabkan suatu negara meningkatkan kegiatan ekspor dan mengurangi kegiatan impor barang dari luar negeri. Hal tersebut berakibat pada harga barang ekspor menjadi lebih murah di pasar luar negeri dibandingkan di pasar dalam negeri.

Tujuan suatu negara melakukan devaluasi adalah menjaga kestabilan ekonomi negara dengan menguatkan perekonomian dalam negeri, menambah pendapatan negara dengan mengekspor produk lokal, mengurangi konsumsi produk impor, dan memperbaiki neraca pembayaran negara hingga mencapai atau mendekati titik keseimbangan (equilibrium) agar nilai valuta asing menjadi stabil.

Implementasi deflasi memang bisa mengerek permintaan ekspor dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Namun efek buruknya, dia bisa membuat barang impor semakin mahal, yang ujungnya mengerek inflasi.

Faktor Penyebab Devaluasi

Setelah mengetahui apa itu devaluasi, dapat diketahui bahwa kebijakan tersebut disebabkan oleh kegiatan jual-beli di masyarakat. Berikut beberapa faktor lain yang menyebabkan terjadinya devaluasi, yakni:

1. Memperbaiki Neraca Dagang

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, devaluasi mempengaruhi kinerja ekspor dan impor suatu negara.

Kebiasaan masyarakat yang suka membeli barang impor secara berlebihan karena menganggap barang impor berkualitas atau lebih baik dari barang lokal akan menyebabkan defisit neraca dagang. Sayangnya, neraca dagang defisit tentu akan menggerus cadangan devisa suatu negara.

Sehingga, untuk mengimbanginya, pemerintah pun terpaksa menggenjot kinerja ekspornya. Salah satunya adalah membuat harga produknya menjadi lebih murah di pasaran melalui devaluasi.

Dengan devaluasi, neraca perdagangan menjadi stabil dan harga barang atau produk ekspor akan lebih terjangkau di pasar global.

2. Pengangguran

Semakin tinggi angka pengangguran, maka permintaan barang dan jasa di masyarakat bakal semakin melemah.

Untuk mengatasinya, pemerintah menerapkan devaluasi untuk menggenjot ekspor sehingga dunia usaha pun tergugah untuk mengerek produksinya. Jika upaya tersebut berhasil, maka produsen pun akan meningkatkan produksinya yang nantinya akan diikuti oleh penambahan penyerapan tenaga kerja.

Nantinya, penyerapan tenaga kerja itu bakal meningkatkan pendapatan masyarakat. Hasilnya, daya beli masyarakat membaik dan membantu pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Baca juga: Harga Emas Menguat Akibat Kenaikan Pendaftar Bantuan Pengangguran

Dampak Devaluasi

Penetapan kebijakan devaluasi di suatu negara memberikan beberapa dampak, di antaranya:

  1. Jumlah barang impor menurun
  2. Jumlah barang ekspor meningkat
  3. Devisa negara meningkat karena kegiatan ekspor melibihi kegiatan impor
  4. Produk lokal dapat bersaing di luar negeri
  5. Metode produksi berubah
  6. Neraca pembayaran seimbang
  7. Lapangan kerja meningkat
  8. Produksi output meningkat

Baca juga: Faktor Produksi

Jenis Devaluasi

Devaluasi terdiri atas beberapa jenis, yakni:

1. Devaluasi Halus

Devaluasi halus adalah jenis penurunan nilai tukar mata uang sebesar 5% per tahun. Jenis ini tidak mempengaruhi kondisi ekonomi suatu negara karena nilainya tidak lebih dari fluktuasi nilai tukar rata-rata.

2. Devaluasi Sedang

Devaluasi sedang adalah jenis penurunan nilai tukar mata uang sekitar 5-15% per tahun. Jenis ini merangsang ekspor karena harga produk dalam mata uang asing berkurang.

3. Devaluasi Cepat

Devaluasi cepat adalah jenis penurunan nilai tukar mata uang sekitar 15-25% per tahun. Jenis ini dapat mempengaruhi ekspor karena nilai impor meningkat cukup signifikan.

4. Devaluasi Terus Menerus

Devaluasi terus menerus adalah jenis penurunan nilai tukar mata uang yang melebihi 25% per tahun. Jenis ini dapat merusak perekonomian dan menjadi tanda kondisi ekonomi suatu negara sedang krisis.

Contoh Devaluasi di Indonesia

Indonesia menerapkan kebijakan devaluasi beberapa kali karena tingginya angka inflasi, khususnya ketika sistem kurs Indonesia masih fixed exchange rate. Berikut contoh penerapannya:

1. Devaluasi Tahun 1950

Pada 1950, terjadi devaluasi mata uang rupiah dengan nama kebijakan "Gunting Syafrudin". Kebijakan tersebut dilakukan dengan cara menggunting uang kertas Oeang Republik Indonesia (ORI) bernilai Rp5 ke atas dan menukarkannya dengan mata uang bernilai setengahnya.

2. Devaluasi Tahun 1971

Pada 23 Agustus 1971, pemerintah menaikkan harga Dolar AS dari Rp378 menjadi Rp415 karena Amerika Serikat (AS) menghentikan pertukaran mata uang dolar dengan emas. Hal ini terjadi hingga 15 November 1978.

3. Devaluasi Tahun 1978

Pada 1978, devaluasi mata uang rupiah disebabkan oleh menurunnya penjualan minyak bumi hingga terjadi defisit pendapat negara. Pemerintah menaikkan harga Dolar AS dari Rp415 menjadi Rp625.

Selain itu, pemerintah tidak lagi mematok harga Dolar AS dan membiarkannya mengambang terkendali (managed floating exchange rate).

4. Devaluasi Tahun 1983

Pada 30 Maret 1983, pemerintah menggalakkan program ekspor non minyak dan gas (migas) serta devaluasi rupiah sebesar 48%, dari Rp702,5 menjadi Rp970. Sayangnya, depresiasi tetap terjadi hingga 124%.

5. Devaluasi Tahun 1986

Pada 12 September 1986, pemerintah melakukan devaluasi rupiah sebesar 47%, dari Rp1.134 menjadi Rp1.664.

Itulah hal yang dapat Sobat Cuan ketahui dari devaluasi. Jika Sobat Cuan ingin tahu lebih banyak seputar istilah ekonomi, yuk cek blog Pluang!

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia, OCBC

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Jakarta Futures Exchange

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1