Hedging merujuk pada serangkaian strategi untuk melindungi investor dari berbagai bentuk kerugian finansial sebagai bentuk manajemen risiko.
Istilah hedging merujuk pada serangkaian strategi yang diimplementasikan untuk melindungi investor dari berbagai bentuk kerugian finansial sebagai bentuk manajemen risiko. Dalam mencapai tujuan tersebut, terdapat berbagai cara untuk hedging, sesuai dengan tujuan investasi itu sendiri. Lantas sebenarnya, apa itu hedging? Berikut penjelasan dan strategi untuk menerapkan hedging.
Hedging adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti "lindung nilai." Dalam konteks investasi, hedging adalah strategi yang dimanfaatkan oleh investor atau trader untuk menghilangkan atau mengurangi risiko kerugian.
Perubahan harga saham atau fluktuasi nilai dalam investasi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sulit diprediksi. Oleh karena itu, investor memerlukan suatu instrumen untuk melindungi nilai aset mereka. Hedging digunakan dengan tujuan untuk menjaga kondisi finansial seseorang dan memberikan keuntungan.
Dengan menggunakan hedging, meskipun terjadi perubahan yang tidak terduga, risiko yang dihadapi dapat diminimalisir. Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan hedging tidak bertujuan untuk menghilangkan seluruh kemungkinan risiko.
Secara umum, hedging sering digunakan oleh perusahaan yang sering melakukan transaksi dengan mata uang asing atau valas. Fluktuasi nilai mata uang asing dapat berdampak pada keuntungan dan kerugian suatu perusahaan. Risiko dari fluktuasi nilai mata uang asing tersebut dapat diminimalisir dengan hedging.
Dalam praktiknya, hedging merupakan strategi yang diatur secara resmi oleh peraturan pemerintah. Bahkan, strategi ini telah diimplementasikan dalam sejumlah bisnis BUMN melalui kebijakan Prosedur Operasi Standar (POS). Aturan ini resmi dikeluarkan oleh Menteri BUMN dengan nomor S-687/MBU/10/204 yang berisi tentang SOP Lindung Nilai.
Dalam menerapkan strategi hedging untuk membatasi risiko kerugian terhadap nilai suatu instrumen, terdapat beberapa jenis hedging, antara lain:
Forward contract adalah kesepakatan antara dua pihak untuk menjalankan transaksi pada suatu tanggal di masa depan dengan harga yang telah disepakati. Tujuan kontrak ini adalah mengurangi dampak perubahan nilai terhadap suatu aset atau komoditas.
Dengan forward contract, fluktuasi nilai di pasar tidak akan memengaruhi isi kesepakatan. Keuntungan penggunaan kontrak serah dalam hedging adalah menghindari potensi kerugian akibat perubahan harga signifikan dalam pasar, seperti perubahan kurs mata uang.
Kontrak berjangka adalah kesepakatan untuk menetapkan harga sebelum melakukan transaksi jual-beli. Biasanya, kontrak ini terjadi antara dua pihak di bursa berjangka.
Dalam kontrak berjangka, kedua belah pihak telah menyetujui harga untuk pembelian instrumen atau aset di masa depan. Dengan demikian, fluktuasi nilai instrumen tersebut di masa mendatang tidak akan memengaruhi harga kesepakatan.
Pasar uang merujuk pada tempat transaksi jual-beli jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tidak lebih dari satu tahun.
Hedging pasar uang memungkinkan perusahaan untuk mengunci nilai mata uang mitranya sebelum transaksi, menciptakan kepastian biaya masa depan.
Tanpa hedging, fluktuasi nilai tukar dapat secara dramatis mengubah harga transaksi, meningkatkan risiko biaya yang tidak terduga.
Fleksibilitas hedging memungkinkan perusahaan untuk memilih jumlah perlindungan yang diinginkan.
Hedging juga berguna untuk melindungi dari fluktuasi mata uang eksotis, di mana alternatif perlindungan mungkin terbatas.
Options (opsi) adalah instrumen keuangan yang didasarkan pada nilai sekuritas seperti saham, indeks, dan ETF (exchange-traded funds). Dalam kontrak options, pembeli diberi kesempatan untuk membeli atau menjual aset mendasar tergantung pada jenis kontrak yang dimilikinya. Perbedaannya dengan futures adalah pemegang options tidak diwajibkan untuk membeli atau menjual aset jika memilih untuk tidak melakukannya.
Setiap kontrak options memiliki tanggal jatuh tempo di mana pemegang harus menggunakan options tersebut. Harga yang ditetapkan dalam kontrak options disebut harga pelaksanaan. Umumnya, options diperdagangkan melalui broker online atau ritel.
Options adalah produk keuangan yang sangat fleksibel. Kontrak-kontrak ini melibatkan pembeli dan penjual, di mana pembeli membayar premi untuk hak-hak yang diberikan oleh kontrak. Options beli memungkinkan pembeli untuk membeli aset dengan harga tertentu dalam jangka waktu tertentu, sementara options jual memungkinkan pembeli untuk menjual aset dengan harga yang sama dalam jangka waktu yang sama.
Trader dan investor membeli dan menjual options atas berbagai alasan. Trading dengan spekulasi menggunakan options memungkinkan trader untuk memiliki aset dengan leverage(trading on margin) dengan biaya yang lebih rendah daripada membeli langsung sebuah aset. Investor menggunakan options untuk melindungi (hedging) atau mengurangi risiko portofolio mereka.
Dalam beberapa kasus, pemegang options bisa mendapatkan penghasilan ketika mereka membeli options atau menjadi option writer. Options juga merupakan cara langsung untuk berinvestasi dalam minyak. Bagi para options trader, volume perdagangan harian dan open interest options adalah informasi yang penting untuk diperhatikan dalam membuat keputusan investasi.
Options Amerika dapat dieksekusi kapan saja sebelum tanggal jatuh tempo opsi, sedangkan options Eropa hanya dapat dieksekusi pada tanggal jatuh tempo atau tanggal pelaksanaan. Melakukan eksekusi berarti menggunakan hak untuk membeli atau menjual aset yang mendasarinya.
Call Option (Opsi Beli): Memberikan hak kepada buyer untuk membeli aset pada harga tertentu (disebut juga strike price) sebelum jatuh tempo. Buyer dari call option meyakini bahwa harga dasar aset akan naik sehingga nilai opsi juga akan ikut meningkat.
Put Option (Opsi Jual): Memberikan hak kepada buyer untuk menjual aset pada harga tertentu (disebut juga strike price) sebelum jatuh tempo. Buyer dari put option meyakini bahwa harga dasar aset akan turun sehingga nilai opsi juga akan ikut menurun.
Kedua jenis options berfungsi sebagai ‘asuransi’ untuk melindungi investor dari risiko kerugian.
Contohnya, jika Anda membeli 100 saham dari Saham MSTR (MicroStrategy Incorporated) seharga US$500 per lembar saham, Anda mungkin ingin melindungi investasi Anda dengan membeli put option dengan harga eksekusi US$450 yang jatuh tempo dalam satu tahun. Opsi ini memberikan Anda hak untuk menjual 100 saham MSTR seharga US$450 kapan saja dalam satu tahun ke depan.
Misalkan Anda membayar US$50 untuk opsi tersebut, atau total US$5,000 dalam bentuk premi. Jika satu tahun kemudian, harga MSTR diperdagangkan seharga US$1,000, Anda tidak akan menggunakan opsi tersebut dan akan kehilangan premi US$5,000.
Meskipun demikian, Anda mungkin tidak akan terlalu khawatir karena masih memiliki potensi keuntungan sebesar US $5,000 (total US$5,000 dari harga put option).
Namun, jika harga MSTR turun menjadi US$200, Anda dapat menggunakan opsi tersebut dan menjual sahamnya seharga US$450, dan mengalami kerugian sebesar US$10,000 (US$5,000 dari capital loss dan US$5,000 dari premi yang dibayarkan untuk membeli put option). Dengan adanya option contract, Anda dapat melindungi sebagian besar dari investasi Anda, dimana tanpa adanya put option yang Anda beli, Anda akan berakhir merugi US$35,000 (US$30,000 dari capital loss dan US$5,000 dari premi yang dibayarkan untuk membeli put option).
Pada dasarnya, hedging merupakan kumpulan strategi yang dapat dipilih untuk melindungi nilai keuangan atau instrumen tertentu.
Terdapat beberapa strategi hedging yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Berikut penjelasannya:
Strategi arbitrase dalam hedging adalah teknik yang paling umum digunakan oleh trader atau investor.
Cara kerjanya adalah melakukan pembelian produk atau saham dari suatu emiten dan segera menjualnya di tempat lain dengan harga yang lebih tinggi.
Dengan menggunakan strategi ini, seseorang dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan nilai penjualan yang lebih tinggi dibandingkan pembelian.
Strategi kedua dalam hedging adalah diversifikasi, yang merupakan teknik yang sangat dianjurkan saat melakukan investasi.
Jika seorang investor menempatkan uangnya hanya pada satu tempat, maka risiko kerugian saat instrumen investasi tersebut mengalami penurunan akan sangat signifikan.
Ini berbeda jika investor melakukan investasi pada berbagai jenis instrumen yang berbeda, seperti properti dan makanan. Dengan begitu, jika satu instrumen mengalami kerugian, masih ada peluang keuntungan di instrumen investasi lainnya.
Strategi ketiga dalam hedging adalah average down, yang dilakukan dengan membeli aset secara bertahap saat harga aset mengalami penurunan. Investor akan membeli aset dengan harga yang lebih rendah dari harga pembelian aset sebelumnya.
Dengan demikian, ketika harga aset naik mencapai harga pembelian pertama, investor akan mendapatkan keuntungan. Keuntungan dari pembelian kedua ini dapat menutupi kerugian dari pembelian pertama.
Strategi keempat dalam hedging adalah tutup tunai, yang merupakan metode paling sederhana. Tutup tunai biasanya dilakukan ketika harga saham mengalami penurunan yang tidak pasti.
Untuk mengatasi hal ini, investor disarankan untuk menyimpan uangnya dalam bentuk tunai sebagai upaya melindungi kondisi finansial dan mengurangi kerugian.
Hedging merupakan strategi atau kebijakan yang digunakan untuk mengantisipasi dan mencegah kerugian dalam bisnis dan keuangan seseorang.
Berikut alasan mengapa hedging menjadi langkah yang krusial untuk diambil.
Dalam menghadapi fluktuasi perubahan yang sulit diprediksi, hedging menjadi metode yang tepat untuk menjaga stabilitas kondisi keuangan. Strategi ini membuktikan diri sebagai langkah efektif dan efisien untuk tetap meraih keuntungan sekaligus mencegah kerugian di tengah gejolak nilai aset.
Alasan utama di balik penerapan hedging adalah untuk menghindari risiko kebangkrutan. Kerugian yang terus menerus dan tidak dapat ditoleransi pasti akan mengakibatkan kegagalan dalam investasi.
Namun, melalui penggunaan hedging, risiko dan potensi kerugian ini dapat diidentifikasi dan diatasi sebelum mencapai dampak yang fatal.
Bagi sebagian besar investor, hedging mungkin tidak pernah menjadi bagian dari aktivitas keuangan mereka dan faktanya tidak semua trader harus melakukan hedging dalam kegiatan investasi/trading-nya.
Salah satu alasan untuk ini adalah bahwa investor dengan strategi jangka panjang, seperti individu yang menabung untuk pensiun, cenderung mengabaikan fluktuasi harian dari suatu aset tertentu. Dalam kasus seperti ini, fluktuasi jangka pendek tidak kritis karena investasi kemungkinan akan tumbuh seiring dengan pasar secara keseluruhan.
Bagi investor (khususnya investor ritel) yang masuk dalam kategori buy and hold, mungkin terlihat bahwa tidak ada alasan sama sekali untuk mempelajari tentang hedging.
Namun, karena perusahaan besar dan manajer investasi cenderung terlibat dalam praktik hedging secara rutin, dan karena investor tipe ini mungkin mengikuti atau bahkan terlibat dengan entitas keuangan besar, penting untuk memahami apa yang termasuk dalam hedging agar dapat lebih baik dalam melacak dan memahami tindakan dari para pemain besar ini.
Bagikan artikel ini