Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Pelajari

10. Menggunakan Indikator Trading dengan Efektif
shareIcon

10. Menggunakan Indikator Trading dengan Efektif

0 dilihat·Waktu baca: 6 menit
shareIcon
Menggunakan Indikator Trading dengan Efektif

Indikator trading merupakan formula matematis untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam jual beli saham. Cek selengkapnya di sini!

10.1 Latar Belakang

Banyak investor dan trader aktif menggunakan indikator teknikal dalam trading untuk membantu mengidentifikasi titik masuk dan keluar transaksi dengan probabilitas tinggi.

Indikator-indikator tersebut sebagian besar di platform trading. Oleh karena itu, mudah untuk menggunakan terlalu banyak indikator atau menggunakan mereka secara tidak efisien.

Dalam tulisan ini, Sobat Cuan akan dijelaskan bagaimana cara memilih beberapa indikator, menghindari kelebihan informasi, dan mengoptimalkan indikator agar paling efektif memanfaatkan alat analisis teknikal ini.

10.1.1 Apa Itu Indikator? 

Dalam analisis teknikal, indikator merupakan alat bantu berupa formula matematis yang dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam jual beli saham.

Setiap indikator memiliki fungsi yang berbeda – beda, seperti memberikan info tentang tren, volume transaksi, hal ini dapat membantu trader untuk menemukan sinyal beli dan jual saham.

Saat ini banyak sekali indikator yang dipakai trader, bahkan setiap saat ada saja indikator baru atau varian dari indikator yang sudah ada. Mengapa begitu ?

Karena analisis teknikal bersifat seni, sehingga pengamatan serta pengalaman yang berbeda dari masing-masing trader akan menciptakan berbagai indikator baru.

Indikator analisis teknikal itu sendiri dibedakan menjadi 2 kategori yaitu lagging indicator dan leading indicator. Lalu apa beda kedua indikator tersebut ?

Perbedaan kedua indikator tersebut terletak pada kecepatan indikator tersebut memberikan sinyal beli atau jual.

10.1.2 Lagging Indicator

Jenis indikator pertama, dikenal sebagai lagging indikator.  Indikator ini umumnya digunakan untuk mengukur tren.

Contoh lagging indikator yang sering digunakan untuk mengukur tren termasuk bolinger band, parabolic SAR, moving average, dan variasinya seperti GMMA.

Ciri khasnya adalah memberikan sinyal dengan keterlambatan dibandingkan dengan indikator lainnya.

10.1.2.1 Kapan Waktu yang Tepat Gunakan Indikator Tersebut?

Indikator ini akan memberikan hasil terbaik jika digunakan ketika harga sedang bergerak dalam tren yang relatif panjang, sehingga sering disebut sebagai "trend following indicator".

Ada baiknya, Sobat Cuan berhati-hati jika menggunakan indikator ini saat pasar bergerak relatif datar karena hasilnya akan semakin terlambat. 

Meskipun seringkali lambat dalam memberikan sinyal untuk membuka posisi, lagging indikator dapat membantu mengurangi risiko jika terjadi bull trap atau bear trap, yang merupakan kegagalan breakout atau breakdown.

10.1.3 Leading Indicator

Leading indicator adalah indikator yang sifatnya mendahului atau memimpin pergerakan harga. Leading indicator bisa cepat memprediksi pergerakan harga, pada umumnya digunakan untuk mengukur apakah overbought atau oversold.

Asumsi indikator ini adalah harga yang sudah overbought atau oversold akan berbalik arah.

Jika lagging indicator memberikan sinyal setelah 4-5 bar candle, maka leading indicator hanya membutuhkan 1 bar candle saja.

Pada leading indicator, kemungkinan terjebak pada bull trap atau bear trap lebih besar. Leading indicator ini cocok digunakan pada saat pasar sedang dalam tren sideways.

Umumnya semua yang bertipe oscillator merupakan leading indicator, contohnya : MACD, Stochastic, ATR, RSI.

Indikator yang berkaitan dengan volume seperti MFI, OBV, A/D juga termasuk dalam leading indicator.

Salah satu indikator yang leading yang lumayan sering digunakan juga adalah indikator MACD. 

10.2 Cara Menggunakan Beberapa Indikator

Indikator teknikal adalah perhitungan matematis berdasarkan harga atau aktivitas volume masa lalu dan saat ini dari suatu instrumen trading.

Analis teknikal menggunakan informasi ini untuk mengevaluasi kinerja historis dan memprediksi harga di masa depan.

Indikator tidak memberikan sinyal beli atau jual secara spesifik; seorang trader harus menginterpretasikan sinyal tersebut untuk menentukan titik masuk dan keluar yang sesuai dengan gaya trading uniknya.

Ada beberapa jenis indikator yang berbeda, termasuk yang menafsirkan tren, momentum, volatilitas, dan volume.

10.2.1 Menghindari Redundansi

"Multikolinearitas" adalah istilah statistik yang mengacu pada penghitungan berulang dari informasi yang sama.

Ini adalah masalah umum dalam analisis teknikal yang terjadi ketika jenis indikator yang sama diterapkan pada satu grafik.

Hasilnya menciptakan sinyal berlebih yang dapat menyesatkan. Beberapa trader dengan sengaja menerapkan beberapa indikator dari jenis yang sama, dengan harapan menemukan konfirmasi untuk pergerakan harga yang diharapkan.

Namun, multikolinearitas dapat membuat variabel lain terlihat kurang penting dan sulit untuk mengevaluasi kondisi pasar secara akurat.

10.2.2 Menggunakan Indikator yang Sesuai

Untuk menghindari masalah yang terkait dengan multikolinearitas, trader sebaiknya memilih indikator yang bekerja dengan baik bersama atau saling melengkapi tanpa memberikan hasil yang berlebihan.

Ini dapat dicapai dengan menerapkan jenis indikator yang berbeda pada grafik. Salah satu kombinasi yang umum digunakan adalah menggunakan moving average convergence divergence (MACD) dan grafik yang menunjukkan support dan resistance.

Sebagai contoh, seorang trader bisa menggunakan satu indikator momentum dan satu indikator tren, seperti osilator stokastik (sebagai indikator momentum) dan Average Directional Index (ADX) (sebagai indikator tren).

Pasangan indikator yang bersesuaian lainnya adalah MACD dan stokastik.

10.3 Mempertahankan Grafik Trading

Sebagai kunci utama, platform grafik trading harus meningkatkan kemampuan analisis pasar trader, bukan menjadi penghalangnya.

Grafik yang mudah dibaca dan ruang kerja (seluruh layar, termasuk grafik, feed berita, tampilan order entry.) dapat meningkatkan kesadaran situasional seorang trader, memungkinkannya untuk dengan cepat membaca dan merespons aktivitas pasar.

Sebagian besar platform trading memungkinkan tingkat kustomisasi yang tinggi terkait warna dan desain grafik. Mulai dari warna latar belakang hingga gaya dan warna moving average, serta ukuran, warna, dan font kata-kata yang muncul di grafik.

Menyiapkan grafik dan ruang kerja yang bersih dan menarik secara visual membantu trader menggunakan indikator secara efektif.

10.3.1 Kelebihan Informasi

Banyak trader saat ini menggunakan beberapa monitor untuk menampilkan beberapa grafik dan tampilan order entry.

Meskipun menggunakan enam monitor, bukan berarti kita bebas menggunakan setiap bagian layar untuk menempatkan indikator teknikal.

Kelebihan informasi terjadi ketika seorang trader mencoba menginterpretasi begitu banyak data sehingga semuanya pada dasarnya hilang.

Beberapa orang menyebutnya sebagai analysis paralysis atau kesulitan membuat keputusan karena terlalu banyak data dan pilihan. Terlalu banyak informasi yang disajikan dapat mengakibatkan trader kesulitan merespons secara efektif.

Salah satu cara menghindari kelebihan informasi adalah dengan menghilangkan indikator yang tidak relevan dari ruang kerja jika tidak digunakan, hilangkan ini akan membantu mengurangi kekacauan.

Trader juga dapat meninjau grafik untuk memastikan bahwa mereka tidak terganggu oleh multikolinearitas, jika beberapa indikator dari jenis yang sama ada di grafik yang sama, satu atau lebih indikator dapat dihapus.

10.3.2 Tips untuk Mengorganisir

Membuat ruang kerja yang terorganisir dengan hanya menggunakan alat analisis yang relevan adalah suatu proses. Pada indikator teknikal yang digunakan seorang trader dapat berubah dari waktu ke waktu, tergantung pada kondisi pasar, strategi yang digunakan, dan gaya trading.

Simbol trading dapat diubah, bersama dengan indikator teknikal apa pun, tanpa mengganggu skema warna dan tata letak ruang kerja.

Sebagai ilustrasi, Sobat Cuan bisa mempertimbangkan beberapa aspek untuk membuat grafik dan ruang kerja seperti:

1. Warna: 

Warna harus mudah dilihat dan memberikan kontras yang cukup sehingga semua data dapat dengan mudah dilihat.

Selain itu, satu warna latar belakang dapat digunakan untuk grafik order entry (grafik yang digunakan untuk masuk dan keluar perdagangan), dan warna latar belakang yang berbeda dapat digunakan untuk semua grafik lainnya dari simbol yang sama. 

Jika lebih dari satu simbol diperdagangkan, warna latar belakang yang berbeda untuk setiap simbol dapat digunakan untuk memudahkan isolasi data.

2. Tata Letak:

Memiliki lebih dari satu monitor membantu dalam menciptakan ruang kerja yang mudah digunakan. Satu monitor dapat digunakan untuk order entry, sementara yang lain dapat digunakan untuk grafik harga.

Jika indikator yang sama digunakan pada lebih dari satu grafik, ide bagus untuk menempatkan indikator sejenis di lokasi yang sama pada setiap grafik, menggunakan warna yang sama.

Ini membuat lebih mudah untuk menemukan dan menginterpretasikan aktivitas pasar pada grafik terpisah.

3. Ukuran dan Huruf: 

Huruf tebal dan jelas memungkinkan trader membaca angka dan kata dengan lebih mudah.

Seperti warna dan tata letak, gaya huruf adalah preferensi, dan trader dapat bereksperimen dengan gaya dan ukuran yang berbeda untuk menemukan kombinasi yang menciptakan hasil visual paling menyenangkan.

Setelah huruf yang nyaman telah ditemukan, gaya dan ukuran huruf yang sama dapat digunakan pada semua grafik untuk memberikan kesinambungan.

10.4 Mengoptimalkan Indikator

10.4.1 Variabel Input yang Didefinisikan Pengguna

Setiap trader memilih indikator teknikal yang ingin digunakan, dan menentukan cara terbaik untuk mengaplikasikannya.

Sebagian besar indikator umum, seperti moving average dan osilator, memungkinkan penyesuaian dengan mengubah nilai input. Input ini adalah variabel yang dapat diubah oleh pengguna untuk mengubah perilaku indikator.

Variabel seperti periode melihat ke belakang atau jenis data harga yang digunakan dalam perhitungan dapat diubah untuk memberikan nilai indikator yang berbeda. Hal ini dapat menunjukkan kondisi pasar yang berbeda pula.

10.4.2 Optimisasi

Banyak platform trading canggih saat ini memungkinkan para trader melakukan studi optimisasi untuk menentukan input yang menghasilkan kinerja optimal.

Trader dapat memasukkan rentang untuk suatu input tertentu, seperti panjang moving average, dan platform akan melakukan perhitungan untuk menemukan input yang menghasilkan hasil yang paling menguntungkan.

Optimisasi multivariabel menganalisis dua atau lebih input secara simultan untuk menentukan kombinasi variabel mana yang menghasilkan hasil terbaik.

Optimisasi merupakan langkah penting dalam pengembangan strategi yang objektif yang menentukan aturan masuk, keluar, dan pengelolaan uang.

Ditulis oleh
channel logo

Dewi A Zuhriyah

Right baner

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Pelajari Materi Lainnya

cards
Pemula
Diversifikasi 101

Salah satu konsep penting dalam investasi adalah...

no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1