Bagaimana cara hedging atau lindung nilai aset kripto? Mungkin Sobat Cuan pecinta aset kripto tahu bahwa minggu lalu adalah kondisi yang ‘ambyar’ bagi Bitcoin. Aset kripto primadona itu bahkan sempat melorot di bawah garis dukungan psikologis US$50.000, dan mencapai level terendah dalam 48 hari.
Lebih lanjut, harga Bitcoin sempat menyentuh level US$48.000 pada perdagangan Jumat lalu, (23/4/2021). Angka itu amblas dari sehari sebelumnya di kisaran level US$54.000 per token.
Ki Young Ju, CEO CryptoQuant, perusahaan analitik blockchain yang berbasis di Korea Selatan mengatakan data on-chain menunjukkan bahwa Bitcoin masih berada dalam pasar bullish jangka panjang.
“Namun dalam jangka pendek, kita mungkin mengalami koreksi dan bergerak ke samping dalam kisaran yang luas karena pasar investor ritel terlalu panas,” ujarnya.
Nah, di saat kondisi pasar aset kripto terutama Bitcoin yang sedang fluktuatif ini, banyak hal yang bisa dilakukan agar investasi ‘aman’ dengan lindung nilai aset kripto. Nah, Sobat Cuan mau tahu cara untuk melindungi eksposur negatif investasi aset kripto kamu? Simak yuk!
Metode paling mudah meminimalisir risiko investasi Bitcoin adalah dengan menjual aset kripto yang ingin kamu lindung nilai. Seperti diketahui, short selling merupakan transaksi beli kosong. Investor meminjam dana untuk menjual aset yang tidak mereka miliki saat harga tinggi, dengan ekspektasi bahwa aset yang di-short pasti mengalami koreksi.
Umumnya biaya short selling lebih tinggi dari biaya transaksi jual biasa.
Biaya Penjualan = Biaya Transaksi
Biaya Short Selling = Biaya Transaksi + Biaya Pendanaan Margin
Metode ini juga cocok jika kamu adalah seseorang yang khawatir tentang menaruh uang di crypto exchange. Apalagi jika kamu ingin melakukan lindung nilai aset kripto untuk waktu yang singkat.
Baca juga: Ampun Bang Jago! Ini 7 Aset Kripto Yang Berani Nantang Dominasi Bitcoin!
Alasannya, setelah kamu menjual aset kripto, hasil penjualan tetap ada di crypto exchange sampai kamu menariknya. Hal ini membuat crypto exchange juga berisiko gagal bayar.
Lebih lanjut, short selling hanya mengharuskan kamu memiliki jumlah aset kripto/uang yang lebih kecil dari portofolio. Maka dari itu risikonya jauh lebih terbatas.
Nah, yang kamu butuhkan untuk short sell adalah, pertama, akun dengan crypto exchange yang dapat memfasilitasi short sell. Lalu saldo untuk mempertahankan margin di akun kamu.
Perhatikan jumlah saldo yang harus kamu setorkan. Hal ini akan tergantung pada persyaratan margin pertukaran yang kamu gunakan dan juga toleransimu terhadap risiko.
Kesimpulannya, short sell sebagai lindung nilai aset kripto paling cocok untuk investor yang punya beragam aset kripto. Apalagi yang ingin melakukan lindung nilai tetapi tidak ingin menjual aset atau harus melikuidasi portofolio mereka.
Futures atau kontrak berjangka adalah kontrak keuangan yang mewajibkan pembeli untuk membeli aset atau penjual untuk menjual aset. Instrumennya seperti komoditas fisik atau instrumen keuangan lain, pada tanggal dan harga yang telah ditentukan sebelumnya.
Sama seperti dalam keuangan tradisional, ada produk futures dalam aset kripto yang dapat kamu gunakan untuk meminimalisir risiko investasi Bitcoin. Futures adalah cara yang cukup hemat biaya untuk melindungi risiko investasi kamu.
Alasannya karena kamu dapat memiliki leverage yang tinggi, meski persyaratan modal yang lebih rendah. Namun kamu harus memastikan untuk memenuhi persyaratan margin untuk menghindari margin call atau peringatan soal kurangnya dana margin.
Baca juga: Lagi Rame Prediksi Aset Kripto Bakal Bubble, Benarkah?
Bergantung pada kondisi pasar, kamu bahkan bisa mendapat untung dari lindung nilai aset kripto seiring waktu. Berikut perhitungan biaya lindung nilai kamu saat menggunakan produk futures.
Biaya Lindung Nilai = Biaya Transaksi + Premi/Diskon Kontrak Berjangka
Selain itu, terdapat manfaat lain menggunakan inverse futures untuk lindung nilai aset kripto. Kamu tidak perlu memiliki saldo mata uang fiat, sehingga dapat mempertahankan kepemilikan kripto tanpa mengkonversinya.
Persyaratan margin tidak terlalu ketat untuk inverse futures karena tidak ada di bursa berjangka yang diatur secara ketat. Selain itu, ada lebih banyak pilihan aset kripto untuk dipilih, dibandingkan dengan kontrak berjangka mata uang fiat standar.
Lindung nilai dengan futures paling cocok untuk investor aset kripto yang memiliki koin arus utama dan ingin melindungi eksposur mereka dengan cara yang efisien. Pemahaman yang baik sangat dianjurkan untuk mengukur risiko penggunaan instrumen derivatif.
Perpetual swap adalah fitur turunan yang memungkinkan kamu membeli atau menjual nilai aset dasar dengan beberapa keuntungan. Pertama, tidak ada tanggal kadaluarsa untuk posisi kamu. Kedua, aset dasar itu sendiri tidak pernah diperdagangkan. Ketiga, harga swap mengikuti harga aset yang mendasarinya. Keempat, mudah untuk menjual kembali.
Fitur perpetual swap baru-baru ini semakin populer karena semakin banyak pertukaran crypto exchange yang mulai menawarkannya. Penggunaannya sangat mirip dengan inverse futures dengan perbedaan utamanya pada tingkat pendanaan berkala (biasanya 8 jam), dan tidak ada tanggal kadaluarsa.
Baca juga: Meski Naik Turun, Sampai Kapan Tren Harga Bitcoin yang Bullish Akan Berakhir?
Alasan utama untuk menggunakan ini sama dengan kontrak berjangka dengan perbedaan utama adalah bahwa tingkat pendanaan yang pendek. Hal ini berarti bahwa perpetual swap terus menerus mengikuti harga yang mendasarinya lebih akurat daripada produk futures. Namun ini juga berarti bahwa biaya lindung nilai kamu sebenarnya dapat bervariasi, karena tingkat pendanaan disesuaikan kembali setiap 8 jam.
Option atau opsi adalah suatu perjanjian untuk membeli atau menjual suatu komoditi, surat berharga keuangan, atau suatu mata uang asing pada suatu tingkat harga yang telah disetujui. Fitur ini dapat digunakan untuk meminimalisasi risiko dan sekaligus memaksimalkan keuntungan dengan leverage yang lebih besar.
Dalam industri aset kripto, option masih terbilang baru dan terbatas. Lindung nilai aset kripto dengan fitur option bisa disebut sangat rumit, namun memiliki banyak cara untuk membangun hasil yang kamu inginkan.
Ini bukan metode lindung nilai termurah, karena mungkin ada saat di mana kamu melakukan opsi beli atau call option untuk menurunkan biaya perdagangan. Namun, metode ini adalah yang paling mudah diterapkan.
Baca juga: Kenapa IPO Coinbase Memberi Petunjuk Soal Harga Aset Kripto di Masa Depan?
Salah satu manfaat utama menggunakan option untuk melindungi nilai risiko investasi adalah perbedaan pembayaran. Menggunakan opsi jual atau put option menjadi lindung nilai dapat secara efektif mengubah opsi yang ada menjadi pembayaran opsi beli. Hal ini membuat kerugian menjadi terbatas sementara sisi cuan tidak terbatas.
Peringatan dari fitur ini adalah bahwa option, terutama di industri cryptocurrency, cukup mahal. Kamu akan membayar jumlah yang signifikan untuk memiliki struktur opsi/pembayaran yang memadai.
Kesimpulannya, seperti yang disebutkan, lindung nilai dengan option bisa sangat kompleks, tetapi juga berarti dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan. Oleh karena itu, kamu akan lebih memahami jika sering melakukan lindung nilai untuk meminimalisir risiko investasi Bitcoin.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Good Audience, DerivaDex
Bagikan artikel ini