Selamat pagi, Sobat Cuan! Indeks saham AS dan aset kripto semakin kinclong setelah data makroekonomi teranyar bisa jadi membuat The Fed mengerem kebijakan moneternya yang agresif. Data apakah yang dimaksud? Yuk, simak di Pluang Pagi berikut!
Indeks Saham AS
- Semangat trio indeks saham AS masih membara pada sesi perdagangan Selasa (4/10). Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 2,8%, sementara nilai indeks Nasdaq dan S&P 500 melompat lebih tinggi masing-masing 3,3% dan 3%.
- Pelaku pasar getol melancarkan aksi borong setelah meyakini bahwa bank sentral AS, The Fed, akan mengerem kenaikan suku bunga acuannya menyusul data-data makroekonomi AS yang terbilang letoy.
- Kemarin, Biro Statistik Ketenagakerjaan AS merilis bahwa dunia usaha AS membuka 10,05 juta lowongan pekerjaan pada Agustus, Namun, angka tersebut ternyata lebih rendah daripada ekspektasi analis 10,77 juta dan merosot dibanding sebulan sebelumnya 11,17 juta lowongan.
- Jika permintaan tenaga kerja terus menurun, maka ada kemungkinan permintaan barang dan jasa juga ikut melambat dan ujungnya meredam pertumbuhan inflasi inti. Sehingga, pelaku pasar yakin The Fed akan merespons kondisi itu dengan mengerem laju kenaikan suku bunga acuannya.
- Data tersebut hadir sehari setelah perilisan data skor indeks manufaktur AS di September yang melemah, menandakan bahwa produktivitas industri manufaktur kemungkinan tidak akan kuat menopang pertumbuhan ekonomi AS. Sekadar informasi, industri manufaktur berkontribusi 12% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) AS.
- Ekspektasi atas sikap jinak The Fed pun menyurutkan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS. Imbasnya, pelaku pasar pun semakin selera mengakumulasi saham-saham teknologi. Sebagai buktinya, nilai saham Apple melonjak 2,5% sementara Microsoft dan Alphabet membukukan pertumbuhan lebih dari 3%.
- Asal tahu saja, laju tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS punya hubungan yang bertolak belakang dengan performa saham berkategori growth stocks. Sebab, pelaku pasar selalu membandingkan saham teknologi, sebuah instrumen dengan profil risiko tinggi, dengan instrumen berpendapatan tetap yang punya risiko lebih minim.
Baca Juga: Rangkuman Pasar: Sentimen Makro Bikin Hepi, IHSG & Kripto Unjuk Gigi!
Aset Kripto
- Nasib serupa juga tengah dialami pasar kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 07.57 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat sukses melaju ke zona hijau dalam 24 jam terakhir.
- Nilai Bitcoin (BTC), misalnya, menguat 3,12% dalam sehari terakhir dan kini bertengger di US$20.182 per keping. Sementara itu nilai Ether (ETH) menanjak 2,5% ke US$1.354 per keping di waktu yang sama.
- Altcoin lainnya juga tak mau kalah memamerkan kinerja positifnya. Nilai duo "pembunuh Ethereum" Polkadot (DOT) dan Cardano (ADA) kompak melejit lebih dari 1% dalam 24 jam terakhir. Kemudian, terdapat pula nilai Binance Coin (BNB), Solana (SOL), Polygon (MATIC), dan Shiba Inu yang melaju lebih dari 3% di saat bersamaan.
- Namun, dari seluruh anggota jajaran aset kripto utama, Dogecoin (DOGE) sukses menjadi bintang panggung dengan melesat 9,55% dalam sehari terakhir.
- Nilai koin berlogo anjing itu diketahui semakin subur setelah konglomerat sekaligus fans berat DOGE, Elon Musk, akhirnya bersedia mengakuisisi Twitter setelah sebelumnya enggan mencaplok saham perusahan media sosial tersebut.
- Tetapi, secara umum, nilai aset kripto beterbangan setelah ekspektasi atas sikap lunak The Fed kembali menggairahkan selera risiko pelaku pasar. Sobat Cuan bisa menyimak dampak kebijakan moneter dengan pergerakan harga-harga aset kripto di artikel berikut.
- Sinyal atas langkah tersebut semakin kuat setelah bank sentral lain juga akhirnya melancarkan pelonggaran moneter setelah sebelumnya mengerek suku bunga acuannya.
- Bank sentral Inggris, contohnya, akhirnya menjalankan kebijakan pembelian obligasi pemerintah demi meningkatkan likuiditas meski sebelumnya menaikkan suku bunga acuannya. Sehingga, ada kemungkinan The Fed akan mengambil langkah serupa.
- Pelemahan nilai Dolar AS juga menopang laju harga aset kripto pagi ini. Nilai indeks Dolar AS pada pukul 08.12 WIB diketahui bertengger di 110,22 atau melemah 1.26% dibanding periode yang sama kemarin.
Emas
- Harga emas di pasar spot berada di US$1.722 per ons pada pukul 08.15 WIB, menguat dari US$1.697 per ons kemarin.
- Nilai sang logam mulia semakin tokcer setelah dua musuh bebuyutannya, nilai Dolar AS dan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, keok dalam sehari terakhir.
- Sekadar informasi, pelemahan nilai Dolar AS akan membuat harga emas menjadi relatif lebih murah bagi pelaku pasar yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut.
- Sementara itu, penurunan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS akan menurunkan opportunity cost investor dalam menggenggam emas.
Baca Juga: Pluang Pagi: Fed Diramal Bersikap Jinak, Saham AS & Kripto Terdongkrak
Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!